Seharusnya dalam setiap rumah tangga orang tua mulai mengajarkan tentang arti penyangkalan diri dan bagaimana mempraktekan hal itu secara sederhana.
Sebagai orang tua kita bisa menjelaskan pada anak-anak bahwa berkat dan hidup yang kita miliki merupakan pemberian TUHAN, karena itu penting untuk anak-anak mulai mengembalikan persepuluhan dan menyisihkan uang jajan mereka untuk diberikan untuk pekerjaan pengabaran injil.
Mengajar anak‑anak sedini mungkin untuk menyangkal diri dari sifat boros dan mulai mendorong mereka menabung. Berikan mereka pengertian kalau berkorban, menyangkal diri dan memikul salib merupakan hal yang mulia dan membahagiakan seperti Yesus Kristus yang telah menjadi teladan kita. Demi untuk kita Ia berkorban menjadi miskin, supaya kita melalui kemiskinan‑Nya itu bisa dijadikan kaya
Berkorban harus menjadi kebiasaan. Melalui pengajaran, contoh dan teladan, ajarkan sifat penyangkalan diri, berhemat, berbesar hati dan bergantung kepada TUHAN dalam doa dan penyembahan.
Hal Praktis: Sebuah Kotak Penyangkalan Diri.
Anak‑anak harus dididik untuk menyangkal diri mereka. Pada satu waktu Ellen G White sedang berkhotbah di Nashville, Tuhan telah memberikan satu terang yang berkaitan dengan ini.
Ellen membuat sebuah kotak penyangkalan diri dalam rumah tangganya, dan ke dalamnya anak‑anaknya harus diajar untuk memasukkan uang mereka yang biasanya dipakai untuk membeli permen/coklat dan mainan-mainan yang tidak perlu
Beritahu pada anak bahwa apabila mereka memasukkan uang mereka ke dalam kotak ini, mereka akan memperoleh berkat yang limpah. Setiap anggota keluarga, mulai dari yang paling tua sampai pada yang paling muda, harus menjalankan penyangkalan diri.
Hal Yang Perlu Diketahui Orang Tua
Anak‑anak yang berusia dua sampai empat tahun jangan didorong untuk berpikir bahwa mereka harus memperoleh segala sesuatu yang mereka minta. Orang tua harus mengajarkan kepada mereka pelajaran‑pelajaran tentang penyangkalan diri dan jangan sekali‑kali memperlakukan mereka demikian rupa sehingga menjadikan mereka untuk berpikir bahwa mereka adalah pusat perhatian.
Banyak anak‑anak mewarisi sifat mementingkan diri dari orang tua mereka, tetapi orang tua harus berusaha mencabut setiap jaringan kecenderungan yang jahat ini dari sifat mereka. Kristus memberikan banyak teguran kepada mereka yang tamak dan mementingkan diri. Orang tua harus berusaha, pada saat pertama dimana sifat mementingkan diri itu ditunjukkan, apakah itu di hadapan mereka, atau pada waktu sedang bergaul dengan anak‑anak lain, untuk mengekang dan mencabut sifat‑sifat ini dari tabiat anak‑anak mereka.
Pelajarilah bagaimana cara mengajar anak‑anak untuk mengutamakan orang lain. Anak muda harus dibiasakan sejak kecilnya taat, menyangkal diri dan mementingkan kebahagiaan orang lain. Mereka harus diajar mengalahkan sifat pemarah, menahan kata‑kata yang penuh hawa nafsu, dan menunjukkan sifat manis budi, sopan santun, dan pengendalian diri yang tidak pernah berubah‑ubah.
Betapa saksamanya orang tua harus mengatur anak‑anak mereka agar bisa melawan setiap kecenderungan mementingkan diri. Mereka harus selalu menunjukkan jalan bagaimana anak‑anak mereka bisa bersikap mementingkan orang lain dan belajar untuk ikut membantu melakukan pekerjaan‑pekerjaan orang tuanya di rumah seperti menyapu, mencuci piring, membersihkan kamar dan rumah.
Sumber : Ellen White / jp.mamora