Bahaya Mengandalkan Perasaan Cinta

Marriage / 24 October 2012

Kalangan Sendiri

Bahaya Mengandalkan Perasaan Cinta

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
5456

Sama seperti batu bata yang rapih tersusun dan terikat kuat sehingga membentuk suatu bangunan indah, maka demikianlah indah dan kuatnya rumah tangga kita bila kita seperti batu bata tersebut yang rela dipotong, dicocokkan, disusun dan diikat menjadi satu dengan batu bata lainnya.

Anggaplah “batu bata” itu adalah sifat-sifat kita atau kebiasaan-kebiasaan kita atau bahkan prinsip hidup kita yang harus menyatu dengan “batu bata” pasangan kita.

Bila “batu bata” kita tidak bisa dibentuk, tidak rela dipangkas, dan tidak bisa dicocok-cocokkan alias tidak mau beradaptasi dan toleransi maka tidaklah mungkin keseluruhan batu bata itu tersusun rapih dan terikat menjadi satu.

Dengan kata lain jika “batu bata” tersebut tidak mau berkorban alias berkeras hati dan berontak maka tidak mungkin terbentuk suatu bangunan yang indah melainkan yang ada hanyalah kumpulan batu bata, pasir dan semen yang tergeletak di tanah kosong.

Sikap rela berkorban memanglah tidak mudah, karena pada dasarnya baik pria maupun wanita sama-sama egois dan mempunyai pemahaman sendiri mengenai nilai hidup dan apa yang baik maupun benar.

Prinsip dua menjadi satu adalah prinsip Kerajaan Allah dan merupakan rancangan Allah sendiri. Prinsip ini memang sulit dicerna, dan diterima dengan nalar manusia dan bahkan sulit dipraktekkan. Sebab tidaklah mungkin dua pribadi yang berbeda jenis kelamin, cara berpikir, dan latar belakang bisa dipersatukan bila tidak ada kasih yang mempersatukan mereka.

Cinta Kasih itulah kunci pemersatu suami isteri. Dalam kasih ada pengorbanan, kesabaran, penguasaan diri, mau percaya, dan kerendahan hati.

Banyak pasangan suami isteri yang terjebak dan salah mengerti dengan kata kasih atau cinta.  Tahukah Anda kalau cinta atau kasih itu adalah kata kerja, sedangkan perasaan cinta itu merupakan buah dari cinta.

Kebanyakan kasus perceraian maupun ketidakharmonisan karena masing-masing pasangan mengandalkan ada atau tidak adanya perasaan cinta.

Jadi kalau sebagai pasangan suami atau isteri, Anda merasa sudah kehilangan perasaan cinta, maka solusinya cuma satu, yaitu mulailah kembali cintai dia, layani dia, berkorbanlah bagi dia, berempatilah, hargailah, dan mulailah bertindak untuk mengasihi dan memberi yang terbaik bagi pasanganmu, maka kalian akan merasakan kembali kehangatan cinta tersebut.

 

Baca juga :

Bila TUHAN Meminta Secara Pribadi

Sedikit Berkorban Menuai Banyak Keuntungan

Pengesahan Obama Terhadap Pernikahan Sesama Jenis 'Masalah Besar'

Obama Menang Telak Atas Romney dalam Debat Final Capres AS

Makanan Tepat Cuaca Ekstrim Yang Tak Menentu

Sumber : jawaban.com l jp.simamora
Halaman :
1

Ikuti Kami