Mezbah Korban Bakaran

Kata Alkitab / 24 October 2012

Kalangan Sendiri

Mezbah Korban Bakaran

Budhi Marpaung Official Writer
12172

“Dan haruslah kaukatakan kepada mereka: Setiap orang dari kaum Israel atau dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan, tetapi tidak membawanya ke pintu Kemah Pertemuan supaya dipersembahkan kepada TUHAN, maka orang itu haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya (Imamat 17:8-9)

Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Korintus menyatakan ‘Jadi siapakah yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Ya, sungguh benar ketika Kristus ada di dalam kita maka kita adalah ciptaan yang baru. Namun begitu, perlu kita mengerti bersama bahwa meskipun Tubuh Kristus hidup di dalam tubuh manusia, tubuh manusia tetaplah tubuh yang berdosa.

Dalam tubuh ini, ada rupa-rupa keinginan dan tuntutan yang sifatnya berdosa. Maka kalau sifat baru, atau manusia barunya kalah dalam peperangan di dalam dirinya, ia jatuh dalam dosa. Dengan kata lain, baik anggota jemaat maupun gembala sidang serta pejabat dan pelayan sidang lainnya memiliki potensi jatuh dalam perbuatan dosa.

Firman Tuhan pada [kitab]iyoha1:8-10[/kitab] cukup jelas menyatakan siapakah orang Kristen. Ia adalah orang yang dapat berbuat dosa, sebab ia masih hidup dalam tubuh yang telah rusak oleh dosa. Hanya saja, ia tidak boleh lagi menyembunyikan dosanya. Ia perlu mengakui dosanya dan bertobat. Ketika ia melakukan ini, darah Yesus tercurah menghapuskan segala dosanya [kitab]iyoha1:7[/kitab].

Umat Israel zaman kuno pun mengenal praktik ritual pembersihan dosa. Kala itu, setiap mereka yang melakukan pelanggaran satu dari 10 hukum taurat, harus masuk ke pelataran perkemahan Allah. Di sana ia harus menyelesaikan dosanya dengan membakar korban hewan di atas Mezbah korban bakaran.

Umat Israel diingati dengan keras oleh Allah, agar mereka tidak melakukan hal yang salah dan bodoh yang akan merugikan diri mereka sendiri. Perhatikan peringatan keras dari Allah yang Mahasuci.

“Dan haruslah kaukatakan kepada mereka: Setiap orang dari kaum Israel atau dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan, tetapi tidak membawanya ke pintu Kemah Pertemuan supaya dipersembahkan kepada TUHAN, maka orang itu haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya (Imamat 17:8-9).

Umat Israel dilarang pergi ke tempat lain untuk membawa korban bakaran atau korban sembelihan. Mereka hanya mendapat pengampunan bila mereka menurut perintah TUHAN, dengan membawanya ke Mezbah yang ada di depan pintu Kemah Allah itu.

Orang-orang yang telah dilahirkan kembali dan menjadi anggota dari Tubuh Kristus, diingatkan untuk jangan menutup dosa. Mungkin manusia tidak melihat dosa itu, namun mata TUHAN memandang terus ke dalam hati, sehingga dosa yang Anda sembunyikan di dalam hati sekalipun diketahui-Nya.

Akan tetapi, Allah juga Mahakasih. Kasih-Nya itulah yang telah membuka jalan orang berdosa datang ke salib dan dosanya dihapuskan oleh darah Yesus.

Api pada Mezbah korban bakaran tidak bolehlah padam dan ini menyatakan betapa besar kasih karunia Allah yang dinyatakan kepada umat-Nya.

Pergilah ke bawah kaki Tuhan, di sana ada pengampunan dalam darah-Nya.

*Saduran dari buku Memantau Kemah Allah Tebernakel Di Padang Gurun, karya Pendeta Nehemiah Mimery. 

Sumber : Pendeta Nehemiah Mimery / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami