Potret buram dunia pendidikan di Indonesia masih bisa dilihat di sejumlah daerah pedalaman, salah satunya di Jambi.
Upaya untuk memperbaiki dunia pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah dengan dana triliunan rupiah ternyata belum membuahkan hasil. Seperti yang terjadi di Jambi, puluhan sekolah ternyata masih sangat memprihatinkan, terutama sekolah sekolah yang berada di daerah pedalaman.
Sejak belasan tahun kondisi bangunan sekolah negeri 61 Muara Siauw, Merangin, Jambi jauh dari kesan nyaman. Padahal sekolah ini merupakan satu satunya sekolah negeri di daerah pedalaman di batas hutan bukit 30 Sumatera.
Sekolah ini hanya memiliki dua kelas dengan bangunan yang terbuat dari papan, bambu serta kondisi atap seng yang sudah berkarat. Guru yang mengajar puluhan siswa didik hanya empat orang, dan siswa kelas 1 dan kelas 6 harus bergantian belajar karena ruang kelas terbatas.
Kondisi menyedihkan semakin terasa jika musim hujan tiba karena lantai dari tanah membuat siswa harus berkubang dengan Lumpur.
“Kalau hujan semua jadi becek, dan sangat mengganggu baik untuk siswa maupun gurunya, dan belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah“ tutur Ahmadi selaku kepala sekolah tersebut.
Kondisi lain yang mengenaskan adalah ruang toilet yang seadanya yang hanya ditutupi dengan seng bekas sebagai pengganti dinding dan pintu toilet.
Janji pemerintah yang akan meningkatkan kualitas dunia pendidikan diharapkan sekali oleh para guru dan siswa sekolah ini sehingga terwujud di daerah mereka. Meskipun di daerah pedalaman mereka berharap sekolah negeri ini diperhatikan oleh pemerintah.
Sumber : tvonenews.tv l jp.mamora l jawaban.com