Pendeta Terry Jones Dilarang Masuk Kanada

Internasional / 14 October 2012

Kalangan Sendiri

Pendeta Terry Jones Dilarang Masuk Kanada

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
4361

Terry Jones, pendeta Amerika Serikat yang jadi kontraversi dilarang masuk Kanada. Padahal sebenarnya, Jones telah dijadwalkan untuk menghadiri sebuah acara debat lintas agama di Ontario, Kanada.

Jones yang menempuh jalur darat ditahan saat memasuki wilayah perbatasan Michigan-Ontario oleh otoritas perbatasan Kanada (CBSA). Jones juga sempat ditahan selama beberapa jam di pos perbatasan untuk menjalani pemeriksaan sekunder dan pemeriksaan kendaraan.

Jones dilarang masuk Kanada karena pada 20 tahun yang lalu, Jones sempat didenda oleh Jerman karena menggunakan gelar "doktor." Meski demikian, gelar "doktor" didapatkannya lewat sebuah universitas di California.

Jones juga sempat didakwa karena merusak ketenangan dengan menggelar demonstrasi di Detroit pada 2011 lalu. Meski demikian, Jones sudah membayar dendanya kepada pihak Jerman dan memenangkan bandingnya, sehingga dirinya dapat menyandang gelar "doktor." Seperti diberitakan Associated Press, pada Jumat (12/10).

Tentu saja penahan ini membuat Jones sangat kecewa. Ia pun mengaitkan larangan itu dalam isu kebebasan berbicara. "Kami memandang hal ini sebagai pelanggaran berat dari kebebasan berbicara. Kami berharap, ini adalah pelajaran bagi warga Kanada dan AS untuk berdiri dan bersatu untuk melindungi hal itu," ujar Jones. 

Pihak CBSA sendiri menolak untuk mengomentari insiden ini lebih lanjut. Mereka hanya menyatakan bahwa 'penerimaan boleh atau tidaknya para wisawatan masuk ke Kanada didasarkan pada fakta-fakta spesifik yang dimiliki oleh setiap pemohon yang akan masuk.' "Diundang menghadiri acara di Kanada belum tentu menjadi jaminan untuk diterima," demikian pernyataan CBSA.

Jones dijuluki pendeta kontroversial karena aksinya pada tahun 2010 lalu yang memicu kecaman dunia internasional. Saat itu, dia melakukan aksi bakar Alquran di Florida, AS. Akibatnya, unjuk rasa besar-besaran terjadi di Afghanistan dan menewaskan 12 orang. 

Sumber : detik,kompas,okezone/vn
Halaman :
1

Ikuti Kami