Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yakobus 1:22)
Bahan Bacaan: ([kitab]Yakob1:21-25[/kitab])
Sikap kita terhadap Firman Tuhan akan menentukan identitas dan pertumbuhan rohani kita. Hal ini begitu pentingnya sampai Tuhan Yesus sendiri memberikan perumpamaan tentang 'seorang penabur' yang menaburkan beberapa benih. Kita tahu bersama benih yang dimaksud adalah Firman Tuhan.
Tuhan Yesus menjelaskan dengan tegas bahwa jika kita tidak bisa memahami apa yang diajarkan-Nya, maka kita pun tidak bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan dampak berikutnya membuat kita tidak akan mengerti prinsip-prinsip kebenaran yang lainnya. Perhatikanlah pernyataan Yesus mengenai perumpamaan tentang penabur!
Lalu la berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini (Tentang Penabur)? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? (Markus 4.13)
Namun sebaliknya jika kita mempunyai hati yang baik dan benar maka kita akan memahami atau lebih tepatnya memperoleh pewahyuan dari setiap perkataan, perumpamaan dan pengajaran Tuhan Yesus.
Pertanyaannya bagaimanakah seseorang bisa memiliki pewahyuan sehingga memahami setiap firman TUHAN?
Tentunya segala sesuatu yang membuat kotor pikiran, perasaan, nurani dan keinginan kita harus buang; Begitu juga bila ada kejahatan yang masih kita lakukan segera akui dan tinggalkan.
Lalu manfaat apa yang kita alami bila kita memperoleh pewahyuan? Ada pun manfaat dari pewahyuan Firman Tuhan tersebut:
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (Yohanes 6:40)
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."(Yohanes 8:34-36)
Kebahagiaan merupakan kualitas hidup yang Tuhan ingin kita mengalaminya. Kita tidak dapat membeli kebahagiaan, Di dalam Kerajaan Allah pasti ada kebahagiaan kekal. ([kitab]Matiu5:3-12[/kitab])