Risiko Hidup

Kata Alkitab / 26 September 2012

Kalangan Sendiri

Risiko Hidup

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
4817

Sejak dilahirkan bahkan jauh sebelumnya risiko sudah menanti kita. Saat orang tua kita memutuskan untuk mempunyai anak mereka pun sudah harus siap menghadapi risiko. Bayi yang dikandung tidak selalu tumbuh sehat. Banyak bayi yang tidak sempat lahir ke dunia karena mati saat masih dalam kandungan. Banyak pula bayi yang sempat dilahirkan namun hanya bertahan beberapa hari, beberapa jam, bahkan hanya beberapa detik.

Setelah lahir ke dunia dengan selamat, masih banyak risiko yang harus dihadapi si bayi. Seorang dokter saja pernah bercerita bahwa bayinya pernah terjatuh dari gendongan baby sitter dan mengalami patah tulang. Karena tidak mau menghadapi risiko yang lebih besar lagi isterinya yang juga dokter memutuskan untuk berhenti bekerja dan menghabiskan waktunya untuk menemani si kecil.

Ternyata banyak hal di muka bumi ini yang berisiko:

  • Tertawa berisiko tampak bodoh
  • Menitikkan air mata berisiko tampak lemah dan cengeng
  • Menyatakan pendapat atau cita-cita di depan orang banyak berisiko dicemooh
  • Mencintai berisiko ditolak atau tidak dicintai
  • Hidup berisiko mati
  • Berharap berisiko putus asa
  • Mencoba sesuatu berisiko gagal

Namun jika kita tidak berani mengambil risiko maka kita gagal sebelum mencoba. Lebih baik gagal tapi pernah mencoba daripada tidak pernah mencoba sama sekali.

Ada sebuah kisah tentang seseorang yang bertanya kepada petani apakah ia telah menanam gandum untuk musim itu. Petani itu menjawab, “Belum, saya takut hujan tidak akan turun.” Orang itu bertanya lagi, “Apakah Anda menanam jagung?” Petani itu menjawab, “Tidak, saya takut akan diserang serangga.” Kemudian orang itu bertanya lagi, “Jadi, apa yang Anda tanam?” Petani itu menjawab, “Tidak ada. Saya tidak mau mengambil risiko.”

Hanya dengan berani gagal seseorang bisa memperoleh keberhasilan.

Sumber : banyak sumber by jp.simamora
Halaman :
1

Ikuti Kami