Gunung Lokon yang terletak di Tomohon, Sulawesi Utara, kembali mengeluarkan letusan pada Sabtu (15/9) pukul 18.56 WITA. Lokon memang sudah bersatus siaga sejak beberapa waktu lalu. Namun letusan kali ini dirasakan cukup keras oleh warga dan terlihat pijar api. Ketinggian asap mencapai 1.500 meter dari Kawah Tompaluan.
“Dibanding dengan letusan beberapa waktu lalu, letusan kali ini cukup keras. Rumah kami bergetar, jendela-jendela bergoyang dan warga keluar rumah. Desa Kinilow mulai dihujani debu letusan,” ungkap Fredy, salah seorang warga yang bermukim di Kakaskasen III, pemukiman yang berada dekat dengan Lokon.
Danramil Tomohon, Ahmad Nurdin, membenarkan adanya letusan yang lumayan keras tersebut. “Belum ada evakuasi warga, tetapi letusannya kali ini cukup keras. Api terlihat keluar dari kawah dan awan letusan mengarah ke utara,” ungkapnya.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Surono menjelaskan bahwa status gunung Lokon tetap siaga dan lokasi hunian warga sejauh ini dinilai masih aman dari jangkauan bahaya. “Kami rekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas 1,5 km dari kawah. Letusan yang eksplosif ini menggetarkan kaca-kaca di Pos Gunung Lokon, yang berjarak sekitar 5 km dari Kawah Tompaluan. Letusan pertama kemudian disusul dengan letusan strombolian (lontaran material pijar) dengan ketinggian sekitar 600 meter dari kawah. Peringatan dini telah disampaikan enam jam sebelumnya kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penangganan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara.
Sebelum terjadi letusan, sejak pukul 02.00-18.00 WITA, PVMBG telah merekam 72 kali gempa vulkanik dalam, dengan amplitude maksimum 43 mm, 116 kali gema vulkanik dangkal, 29 gempa hembusan, dan tremor vulkanik amplitudo maksimum 4 mm, di sekitar Lokon.
Letusan Lokon memang kerap terjadi selama beberapa bulan terakhir ini. Pada hari Selasa (1/5) pukul 11.55 WITA, gunung Lokon juga meletus dan menyemburkan asap letusan hingga ketinggian 2.500 meter.
Baca Juga Artikel Lainnya: