Salah seorang penghuni rumah yang melarikan diri pasca ledakan di Beji, Depok, pada Sabtu (8/9) dipastikan sebagai Muhammad Thorik (32) yang menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat, Minggu (9/9) sore. Informasi yang berhasil dihimpun dari Thorik terkait bom yang dirakit di Depok menyebutkan bahwa aksi teror bom itu sejatinya akan dilaksanakan hari ini, Senin (10/9). Thorik sendiri telah dipersiapkan sebagai pengantin atau pelaku bom bunuh diri.
“Bom bunuh diri dipersiapkan oleh Thorik untuk melakukan aksi teror hari ini,” ungkap kepala Biro penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/9).
Aksi teror tersebut rencananya akan dilakukan di salah satu tempat dari empat lokasi yang dipilih, yaitu Markas Korps Brimob, Kelapa Dua Depok; Pos Polisi di Salemba, Jakarta Pusat; Kantor Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan Komunitas Masyarakat Budha terkait adanya penindasan kaum muslim Rohingya di Myammar.
Sebelumnya Thorik telah menjadi buronan polisi yang diduga menjadi salah seorang perakit bom di Jalan Teratai 7, RT 02/04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Saat terjadi ledakan di rumah yang terletak di Jalan Nusantara, Beji, Depok, Thorik yang juga berada di dalam rumah tersebut berhasil melarikan diri bersama seorang lainnya yang hingga kini identitasnya belum diungkap pihak kepolisian.
Sebelumnya pihak kepolisian menduga bahwa Thorik merupakan salah satu korban luka parah yang dirawat di RS Polri akibat ledakan di Depok. Namun dugaan ini gugur setelah Thorik menyerahkan di Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat. Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Suntana, memastikan bahwa Thorik terlibat dalam kelompok radikal yang dipantau kepolisian.
Baca Juga Artikel Lainnya: