Pastor Youcef Nadarkhani telah dipenjara selama hampir tiga tahun. Namun tekanan internasional dan berbagai kampanye yang menuntut pembebasan Nadarkhani selama beberapa tahun terakhir telah memaksa pemerintah Iran untuk membebaskannya.
Saat menjalani persidangan yang dijadwalkan hari Sabtu (8/9), Nadarkhani diperkirakan akan menghadapi dakwaan baru, namun ternyata ia diizinkan pulang.
Kepala eksekutif dari Christian Solidarity Worldwide (CSW), Mervyn Thomas, memuji langkah yang diambil pemerintah Iran namun mengingatkan akan masih adanya ratusan orang lain yang dilecehkan maupun dipenjara karena iman mereka.
“CSW sangat senang akan pembebasan pastor Nadarkhani setelah ditahan begitu lama. Kami memuji peradilan Iran untuk langkah ini, yang merupakan kemenangan bagi keadilan dan supremasi hukum. Meskipun kami bersukacita atas berita bagus ini, namun kami tidak melupakan ratusan orang lainnya yang telah mengalami pelecehan maupun dipenjara dengan tidak adil karena iman mereka,” ungkapnya.
The American Center for Law and Justice, yang juga terlibat aktif dalam upaya membebaskan Nadarkhani, merayakan pembebasannya.
“Kisah Pastor Youcef merupakan contoh bagaimana dunia dapat bersatu untuk memastikan keadilan ditegakkan dan kebebasan diperagakan,” ungkap ACLJ dalam pernyataannya kepada CBN News.
“Sementara kita merayakan kebebasan pastor Youcef, kita harus mengakui bahwa Iran merasa berkewajiban untuk menyelamatkan mukanya di depan rakyat mereka dan melanjutkan pola tekanan pada kebebasan beragama dengan taktik intimidasi,” lanjut mereka.
“Perhatian internasional terhadap masalah ini telah menyelamatkan seorang pria, namun kita tidak boleh melupakan bahwa hak asasi kebebasan beragama termasuk hak untuk bebas berekspresi,” tambah ACLJ. “Kita juga tidak boleh lupa akan berbagai agama minoritas lainnya di Iran yang dipenjara dan menghadapi penganiayaan karena iman mereka.”
Youcef saat ini telah bebas, namun ia masih berada dalam bahaya besar.
Carl Moeller, mantan presiden Open Doors USA, mengatakan kepada CBN News bahwa ia mungkin menghadapi resiko lebih besar setelah dibebaskan.
“Faktanya, apa yang kita lihat dari beragam kasus selama 30 tahun terakhir di Iran adalah seseorang bisa saja secara hukum dibebaskan atau dikeluarkan dari penjara, namun hidup mereka berada di bawah ancaman yang besar,” jelas Moeller.
“Mereka hanya bisa menghilang atau mengalami penganiayaan atau ditahan tanpa proses peradilan,” ungkapnya. “Jadi, tidak berarti dengan kondisi Pastor Youcef yang bebas maka ia akan bebas dari tuduhan-tuduhan ini.”
Mari terus berdoa agar pembebasan pastor Youcef Nadarkhani menjadi awal terbukanya kebijakan Iran untuk menerapkan dan menegakkan keadilan dalam menjalankan hukum tanpa melakukan diskriminasi terhadap kaum minoritas.
Baca Juga Artikel Lainnya: