Internasional / 6 September 2012
-
Share:
City Harvest Gunakan Budaya Populer Untuk Bertumbuh
Lois Official Writer
Gereja City Harvest didokumentasi dan dilaporkan dalam sebuah laporan mengenai kegiatan mereka dimana mereka bisa masuk ke dunia masyarakat sosial untuk mendapatkan kesuksesan dalam bidang keuangan. “Gereja tersebut bisa menyampaikan kekristenan dengan cara yang paling kontemporer,” kata Terence Chong, seorang pemimpin di Institute of Southeast Asian Studies seperti yang dirilis oleh Bloomberg News.
Peningkatan City Harvest Church (CHC) yang didirikan oleh Kong Hee ini juga diperhatikan. Sejak tahun 2010, CHC mampu mengumpulkan lebih dari 20.000 anggota, dan seperti gereja besar lainnya, yang mampu menginvestasikan uangnya di mall-mall Singapura dan bisnis lainnya. Rencana CHC tahun 2010 termasuk mendanai Suntec International Convention & Exhibition Center, sebuah pusat pengembangan sebesar US$ 248 juta.
Seperti dirilis oleh christianpost, Pendeta eksekutif di CHC, Aries Zulkarnain, sering menggunakan PowerPoint untuk jemaat bagaimana dapat memberi persembahan secara tunai, cek, ataupun kartu kredit, dan menekankan pada donasi online. Di dalam presentasi itu, Zulkarnain akan mempresentasikan bagaimana jemaat mendapat laba sebesar US$ 18 juta karena pusat Suntec tersebut.
Di dalam kekristenan, ada banyak pertentangan. Ada kekristenan yang menganggap bahwa untuk ikut Yesus kita harus menderita dan sengsara. Di satu sisi, ada kekristenan yang menganggap Tuhan bisa mencurahkan berkat-berkat-Nya dan melalui berkat itulah kita pun dapat memberkati orang lain. Jadi tak ada salahnya untuk menjadi kaya. Terlepas dari cara pandang kita tentang kekristenan, pertanyaan yang terpenting adalah apakah kehidupan kita memuliakan Tuhan?
Baca Juga :
Chord Lagu : Toby Mac - Me Without YOU
Telepon Genggam Jauh Lebih Jorok Daripada Toilet
Kekalahan Iblis dalam Peperangan
Forum : Antara Suka - Sayang - Cinta
Sumber : christianpost by lois horiyanti/jawaban.comHalaman :
1
Hot Topics
Related Articles
