"Apakah benar sekali selamat tetap selamat?," demikianlah pertanyaan moderator Ir. P. Jimmy Theja, MBA mengawali sesi kedua debat terbuka "Calvinisme Apakah Alkitabiah" di Sekolah Tinggi Theologi Graphe, Jakarta Utara, Jumat (24/8) lalu.
Adapun topik yang mereka perdebatkan pada sesi ini adalah poin ke lima Calvinisme yaitu Perseverance Of The Saints atau Ketekunan Orang-Orang Kudus.
Pdt.Budi Asali yang mewakili pihak Calvinis dengan tegas menyatakan bahwa tulisan Dr. Suhento Liauw dan Dr. Steven Liauw di websitenya adalah suatu fitnah terhadap ajaran Calvinisme. Mereka menuduh bahwa kelompok calvinis meyakini orang yang sudah ditentukan selamat walau sudah pindah agama tetap selamat.
"Bila kita menulis dan berbicara tanpa dasar itu adalah suatu kebohongan," ujar Budi Asali
Menanggapi hal ini, Steven Liauw menyatakan bahwa Calvinismelah yang tidak memahami tulisan Steven Liauw yang menitik beratkan pada orang Kristen yang berkemungkinan meninggalkan iman.
"Orang calvinislah yang tidak konsisten. Mereka mengakui kalau keselamatan bersyarat dan syaratnya adalah iman, tapi mereka tidak mengakui kalau orang yang sudah diselamatkan tidak mungkin terhilang," kata Steven Liauw
Menyanggah pernyataan Steven Liauw, Budi Asali tetap bersiteguh orang yang sudah diselamatkan tidak akan meninggalkan imannya karena Allah yang sudah menentukan.
Pihak Baptis juga berpendiran teguh dan menegaskan arti Perseverance Of The Saints dari sudut pandang mereka yang meyakini bahwa orang-orang Kristen Sejati perlu berjaga-jaga karena kemungkinan besar mereka bisa murtad dan bila mereka murtad maka mereka tidak akan bisa lagi diperbaharui atau tidak akan bisa lagi bertobat kembali ke Tuhan Yesus.
Hingga berakhirnya waktu debat sesi kedua, baik pihak Calvinis maupun Baptis Independen tetap berpegang teguh terhadap pandangan masing-masing mengenai makna dari perseverance of the saints
Sumber : jawaban.com