Roma 1 : 17
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Seorang anak pasti kenal suara ayahnya, dan seorang anak pasti tahu bagaimana berkomunikasi dengan ayahnya. Demikian juga seekor domba tahu dan kenal suara gembalanya. Demikianlah sebagai anak-anak Allah atau domba-domba-Nya kita pun mengenal suara Gembala Agung kita Yesus Kristus atau tahu bagaimana berkomunikasi dengan Bapa kita Sebagaimana tertulis dalam Yohanes 10:27, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”
Namun demikian banyak dari orang Kristen yang bermain-main dengan imannya. Mereka tidak mendengarkan firmanNya atau tidak mendapatkan perintah Tuhan tapi sering nekad bahkan menerapkan firman Tuhan sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
Satu kali sekelompok jemaat baru selesai dari persekutuan doa dan hendak pulang ke rumah, namun sungai yang harus mereka seberangi sedang meluap naik. Dalam keadaan gelisah karena tidak bisa menyeberang tiba-tiba pemimpin kelompok itu berkata, “Jika Musa bisa menyebrangi Laut Teberau dan Joshua menyebrangi Sungai Yordan masakan TUHAN tidak akan melakukan mujizat bagi kita?”
Lalu dengan penuh keberanian mereka berjalan melintasi sungai yang sedang meluap deras. Apakah airnya membelah? Tidak sedikit pun! Justru mereka tenggelam dan tewas dalam kekonyolan.
Kisah tragis tersebut menjadi sejarah hitam bagi gereja di Korea. Kelompok ekstrim tersebut telah bermain-main dalam hal iman. Memang iman itu adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11 : 1); Namun perlu diketahui bahwa iman itu timbul oleh karena mendengarkan firman atau suara TUHAN (Roma 10 : 17)
Artinya kalau Musa maupun Joshua bisa menyeberangi laut maupun sungai dengan selamat itu karena diperintahkan TUHAN. Iman yang ada pada mereka bukan lahir semata-mata dari inisiatif diri mereka namun TUHAN yang memerintahkan atau memberikan firmanNya kepada mereka sehingga mereka berhasil dan mengalami mujizat. Bahkan ide untuk menyebrangi sungai maupun laut tanpa bantuan apa pun berasal dari TUHAN.
Seringkali orang Kristen melakukan kesalahan yang sama dalam hal mendapatkan pertolongan atau mujizat dari TUHAN. Kesalahan tersebut antara lain:
Jika ketiga hal di atas dilakukan maka yang akan terjadi adalah seperti pengalaman orang Kristen Korea di atas. Padahal dalam kasus Musa dan Joshua saja ada perbedaan cara atau pola dalam menyebrang. Jadi, apakah kita mau BERIMAN kepada TUHAN YESUS dengan menaati firmanNya dengan terlebih dulu mendengarkan dan mempelajari firman-Nya itu dengan seksama atau kita nekad bertindak konyol dan bermain-main dengan iman? Pilihan itu ada di tangan kita, untuk itu hendaklah kita bijaksana.
Baca Juga :
Maukah Kamu Mengalami Mujizat ?
Menunggang Keledai Ala Yesus Sambil Ber-Wifi Ria di Israel
Sumber : jawaban.com