Belakangan ini ada banyak kebakaran yang terjadi di Jakarta, sedikitnya ada 66 kebakaran dan sampai saat ini ada beberapa lagi kebakaran baru terjadi. Ratusan bahkan mungkin mencapai ribuan rumah yang hangus terbakar. Di atas semuanya itu, ada banyak yang mengaitkan kebakaran itu dengan situasi politik menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta putaran kedua, 20 September mendatang.
Ada tuduhan yang mengatakan bahwa kebakaran itu didalangi oleh kubu Foke. Tuduhan itu dinilai sebagai bentuk fitnah yang sangat keji, demikian dilontarkan oleh Pengamat Perkotaan, Sugiyanto. Menurutnya, isu itu tidak benar sama sekali. “Foke memang mengalami fitnah mulai dari putaran pertama, sampai masuk putaran kedua ini. Padahal fitnah-fitnahnya tidak terbukti,” kata Sugiyanto.
Menurutnya juga, fitnah itu adalah black campaign yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang menjadi lawan Foke. “Masyarakat perlu waspada dan cerdas dalam mengambil isu, bisa jadi itu dilakukan oleh pasukan terlatih. Terlihat ada skenario adu domba antara pribumi dan non pribumi,” kata Sugiyanto lagi.
Selain itu, pengamat polisik Karel Susetyo mengatakan, tuduhan itu harus dilandasi bukti-bukti data yang akurat. “Tidak bisa sembarang tuduh. Jangan juga tuduhan itu bertujuan untuk memprovokasi warga Jakarta,” tuturnya. “Mereka mengambil keuntungan dukungan suara di atas derita para korban kebakaran,” katanya lagi.
Politik seharusnya menjadi alat yang benar di dalam mengajukan pemimpin-pemimpin sehingga negara ini dikembangkan oleh pemimpin-pemimpin yang benar-benar cinta negaranya. Jika politik telah menjadi alat kekerasan, maka politik itu sangat perlu diwaspadai.
Baca Juga :
Sparkle, Film Terakhirnya Whitney Houston
Mengapa Mujizat Belum Terjadi?
Sumber : tribunnews by loishoriyanti/jawaban.com