Seringkali persepsi yang salah membuat seseorang membuat keputusan yang salah, termasuk dalam hal sex. Berdasarkan survey, 70% pria merasa minder karena ukuran penisnya yang kecil atau pendek. Sebaliknya, penelitian menemukan 80% wanita merasa tidak percaya diri karena payudaranya kecil, pada hal faktanya hanya 20 persen pria yang mempermasalahkan payudara pasangsannya, sedangkan 80 persen lainnya bisa menerima keadaan istrinya apa adanya.
Mitos bahwa ukuran penis yang besar akan memberi kepuasan pada wanita saat berhubungan sex, sepenuhnya tidak benar. Karena berdasarkan penelitian, kedalaman liang vagina hanya 7-9 cm, sedangkan panjang rata-rata penis orang asia adalah 10-13 cm, orang eropa 12-16 sedangkan orang kulit hitam adalah 14-18cm. Artinya ukuran terpendek sekalipun sudah cukup panjang untuk mencapai titik terdalam vagina, dan membuat wanita orgasme.
Selain itu, kepuasan atau orgasme wanita tidak semata karena titik G-Spot tadi, tetapi lebih kepada seni komunikasi dan kelembutan sewaktu bercinta. Wanita adalah mahluk yang ingin dipuaskan secara perasaan, jadi yang perlu diperhatikan adalah perasaannya, mendengarkan dia, dan juga mengerti apa yang diinginkan. Wanita sangat mendambakan romantisme ketika tiba pada masalah hubungan intim.
Sebaliknya, bagi pria yang terpenting adalah frekuensi sex. Jadi, untuk para pria sangat penting bagi istri dapat memahami intensitas sexnya, bahkan dapat diajak berbicara tentang fantasi-fantasi sex yang ia miliki.
Untuk itu baik bagi wanita maupun pria, sangat tidak bijaksana memutuskan memperbesar alat vitalnya sekalipun tujuannya untuk menyenangkan dan memuaskan pasangannya. Hal terpenting dalam sex adalah bagaimana suami istri bisa saling mengasihi dan menerima keberadaan masing-masing, serta menjalin komunikasi yang baik sehingga terwujud hubungan intim yang indah dan penuh kemesraan.