Mujizat Vs Kasih Karunia Allah

Kata Alkitab / 22 August 2012

Kalangan Sendiri

Mujizat Vs Kasih Karunia Allah

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
8768

Suatu hari ada seorang yang memohon kepada Allah supaya duri dalam dagingnya dicabut. Tiga kali orang ini berseru kepada Tuhan tapi Tuhan tidak mengabulkan permohonan orang tersebut.

Doanya tidak dikabulkan bukan karena ia orang durhaka. Orang ini pun tidaklah melakukan pelanggaran kepada Tuhan. Ironisnya ia diberi suatu duri dalam daging setelah ia mengalami suatu pengalaman yang adikodrati, dimana ia memperoleh penglihatan-penglihatan dan pernyataan-pernyataan dari Tuhan.

Jika kita menjadi orang ini, kemungkinan besar kita akan mengeluh dan marah kepada Tuhan. Kita akan bertanya kepada Tuhan kenapa setelah mengalami suatu pengalaman rohani yang adikodrati justru kita mendapatkan kesusahan atau menjadi lemah karena dibiarkan oleh TUHAN ada utusan Iblis menggocoh kita.

Kita akan semakin komplain kalau kita mengetahui siapakah orang yang diberi suatu duri di dalam dagingnya ini. Orang ini adalah orang yang giat bekerja memberitakan Injil, dan melayani jemaat TUHAN tanpa pamrih. Orang ini bekerja keras dan bahkan banyak melakukan mujizat kesembuhan setiap kali ia menyerukan nama Yesus Kristus kepada orang yang sakit. Orang ini adalah Rasul Paulus.

Walau doa sang rasul tidak dikabulkan bukan berarti TUHAN berdiam diri atau membisu. Tuhan tetap menjawab doa rasul Paulus. Jawab Tuhan kepadanya:  “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”

Itu artinya Allah memberikan yang menjadi kebutuhan Paulus yaitu suatu keadaan yang dapat membuat rasul Paulus tidak meninggikan diri. Karena bila Paulus tidak ada kelemahan di dalam tubuhnya kemungkinan besar, seperti pengakuannya, ia bisa memegahkan diri atau menjadi sombong karena pengalaman rohaninya dan menganggap bahwa dirinya “sakti” atau menganggap dirinya “special”

Seringkali sebagai anak-anak Allah atau sebagai pelayan-pelayan Tuhan Yesus kita tidak pernah mau mengerti maksud Allah jika kita mengalami duri dalam daging atau jika kita mengalami sesuatu yang mempermalukan.

Kita sering tidak mau terlihat lemah dan maunya terlihat super dan selalu ingin mengalami mujizat TUHAN, padahal kasih karunia Allah itu jauh lebih dari cukup supaya kuasa Allah menjadi sempurna bagi banyak orang.

 

Baca juga:

21 September, Hari Doa Perdamaian Internasional

Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu Akan Menikah di Israel

Gara-gara LV, 6 Medali Emas Phelps Terancam

Kasih Yang Menjadi Dingin


Sumber : jawaban.com l JP.Simamora
Halaman :
1

Ikuti Kami