Konflik Rohingya Bukanlah Masalah Agama

Nasional / 9 August 2012

Kalangan Sendiri

Konflik Rohingya Bukanlah Masalah Agama

Puji Astuti Official Writer
3851

Konflik yang terjadi di wilayah Arakan, Myanmar dimana Suku Rohingya di usir dari negeri tersebut karena tidak dianggap sebagai warga negara Myanman menurut Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) dan Centre of Asian Studies (CENAS) bukanlah persoalan agama seperti yang selama ini diberitakan.

"Ini bukan soal agama dan orang Budhis tapi masalah etnis di Myanmar yang tidak bisa menerima keberadaan etnis lainnya," demikian pernyataan Sekjen KASI Bikku Dhammakaro There yang dikutip oleh AntaraNews, Selasa (9/8) lalu.

Menurut Bikku Dhammakaro, etnis Rohingya membutuhkan perlindungan dan pengakuan dari pemerintah Myanmar sebagai warga negara yang sah.

"Pemerintah Myanmar agar segera memberikan status kewarganegaraan Myanmar secara penuh kepada komunitas Rohingya yang telah menetap selama puluhan, bahkan ratusan tahun seharusnya mereka statusnya sama dengan warga negara Myanmar lainnya," demikian ungkapnya. "Sebagai warga negara, mereka layak mendapatkan pemenuhan hak hidup dan akses terhadap sumberdaya baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesejahteraan, politik dan sebagainya.”

Konflik yang di alami oleh etnis Rohingya bukanlah sebuah konflik agama, melainkan lebih kepada permasalahan kependudukan dan kemanusiaan, dimana suku yang berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar itu sudah hampir ratusan tahun tidak diakui sebagai warga negara dan tidak pernah mendapatkan haknya sebagai warga negara. Karenanya tempatkan permasalahan Suku Rohingya ini pada proporsinya dan berikan bantuan untuk menyelesaikannya. Jangan biarkan isu SARA memperkeruh permasalahan.

Baca juga artikel lainnya :

Sumber : Antaranews.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami