Hati anak mana yang tidak akan terusik jika ibu yang tercinta justru diinformasikan sesuatu yang keliru. Inilah sepertinya yang juga menggerakkan calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berbicara dan memberikan klarifikasi kepada media hari ini.
"Saya terus terang tersinggung, ibu saya difitnah seperti ini. Asal tahu saja beliau sudah menunaikan ibadah haji dua belas tahun yang lalu," ujar Jokowi, Selasa (7/8).
Selama ini, lanjutnya, ia bisa menahan diri ketika muncul teror maupun kampanye hitam yang menyerang ia dan keluarganya. Tetapi, saat kampanye hitam menyasar ibunya, ia tidak terima.
Pasangan dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada Jakarta itu memohon kampanye bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) secepatnya dihentikan karena model kampanye seperti itu tidak mendidik masyarakat. "Ini zamannya kampanye mengenakan visi misi, bukan SARA," pungkasnya.
Sementara terkait Rhoma Irama yang diduga menyampaikan ceramah bermuatan SARA, Jokowi mengaku siap bila Panwaslu DKI Jakarta memanggilnya untuk dimintai keterangan.
Ketika berita ini diturunkan, ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo, dikabarkan telah memaafkan ucapan sang Raja Dangdut Rhoma Irama yang menyebutkan dirinya seorang non muslim. Pada kesempatan yang sama, ia juga meminta kepada semua pihak supaya tidak menyeretnya dalam polemik kampanye yang berbau SARA.
Baca juga :
Tips Sehat Bagi yang Hendak Mudik Jauh
Forum JC : Dokumentasi Kopdar + Photo Hunting
Sumber : viva.co.id / budhianto marpaung