Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang juga calon incumbent dalam pilkada putaran ke dua yang akan berlangsung September nanti, memuji keuletan dan juga kontribusi suku Tionghoa. Hal tersebut disampaikannya saat meletakkan batu pertama Museum Hakka Indonesia dan Pagoda Taman Budaya Tionghoa, Senin (6/8).
"Saya ulangi sekali lagi, Jakarta tidak dapat dipisahkan dari etnis Tionghoa. Kontribusinya tidak kecil. Saya berani jamin kalau tidak ada suku Hakka, Jakarta seperti sayur kurang garam," demikian pernyataan Foke yang dikutip oleh TribunNews.
Tidak hanya itu, Foke juga berujar bahwa yang membuat ekonomi Jakarta tumbuh dan berkembang karena adanya kontribusi suku Hakka. Menurut Foke, suku Hakka dikenal sebagai orang-orang yang suka bekerja keras, ulet, dan juga selalu berintegrasi dengan lingkungan sekitarnya.
Suku Hakka adalah salah satu etnis Tionghoa dimana nenek moyang mereka telah bermukim di di Indonesia sejak tahun 1700-an. Dari 20 juta warga Tionghoa yang ada di Indonesia, 40 persennya adalah suku Hakka, atau berjumlah sekitar 8 juta jiwa. Mereka tersebar di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Jakarta.
Jakarta adalah sebuah kota multicultural, multi etnis dan warganya pun menganut berbagai agama. Karenanya, untuk membangun Jakarta haruslah sinergi bersama tanpa memandang suku, budaya ataupun agamanya. Terlebih Jakarta yang merupakan ibu kota negara Indonesia yang menjadi barometer bagi kota-kota lain di negeri ini. Untuk itu, jangan biarkan isu SARA memecah belah dan mengadu domba warga Jakarta. Mari tetap bersatu demi Jakarta yang lebih baik.