Meluasnya terjangan banjir di Kota Ambon yang terjadi sejak 04.00 WIT pada Rabu (1/8) akibat intensitas curah hujan hingga kini menyebabkan kerusakan material yang tergolong parah. Selain itu berdasarkan BNPB tercatat 8 orang meninggal dunia, 3 orang dalam pencarian, 3 orang luka parah, 2 orang luka ringan.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Dr. Sutopo Purwo Nugroho banjir yang mengepung Kota Ambon telah merendam lima kecamatan diantaranya Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Baguala, dan Kecamatan Leitimur. Atas banjir ini perumahan warga banyak yang rusak.
Tercatat 39 unit rumah rusak berat dan 30 lainnya rusak ringan. Kemudian sebanyak 25 unit rumah terancam longsor dan 1.785 unit rumah terendam banjir. Penanganan darurat pun telah diterjunkan untuk membantu warga. Diantaranya adalah Tim Reaksi Cepat ke Ambon dari BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Satpol PP, Tagana, dinas terkait dan masyarakat sekitar yang ikut memberikan bantuan.
Sutopo menambahkan bahwa curah hujan yang tinggi ini diakibatkan oleh siklon tropis Saola di perairan Filipina bagian utara makin menguat dengan tekanan terendah 950 mb dan kekuatan 80 knot (150 km/jam). Namun kini pergerakannya cenderung ke arah utara barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
Banjir yang menerjang Kota Ambon begitu mengagetkan seluruh pihak. Mungkin inilah pertama kalinya musibah banjir menghampiri Bumi Ambon Manise ini. Ada rencana Tuhan dibalik peristiwa ini. Mari dukung dalam doa agar musibah ini tidak meluas dan Indonesia secara umumnya terhindar dari berbagai bencana alam.
Baca Juga :
Recharge Your Soul : Menyangkali Diri
Sumber : berbagai sumber - niel