Seperti diketahui jadwal imunisasi adalah sebuah hal yang penting dalam dunia kesehatan untuk anak. Karena itu sebagai orangtua anda harus pandai untuk mengetahui hal tersebut. Tentunya Jadwal imunisasi yang dibuat oleh dokter sebenarnya dirancang berdasarkan efektivitas kerja vaksin dan reaksi kekebalan tubuh anak.
Untuk itu pemberian imunisasi sesuai jadwal akan menghasilkan hasil yang optimal. Namun tidak sedikit orangtua yang sengaja menunda jadwal imunisasi karena kondisi anaknya dirasa sedang tidak sehat. Dalam hal ini, adakah dampak penundaan tersebut terhadap kekebalan tubuh anak?
Menurut dr.Hanifah Oswari, spesialis anak dari FKUI/RSCM Jakarta, pada dasarnya tidak ada kata terlambat untuk memberikan imunisasi pada anak. Karena Imunisasi merupakan usaha tubuh untuk membentuk kekebalan terhadap suatu penyakit. Jika jeda atau interval dari pemberian satu vaksin ke vaksin ulangannya cukup jauh, maka kemampuan tubuh untuk mengenali suatu virus atau bakteri menjadi lebih lama. "Terlambat boleh saja selama si anak belum kena penyakitnya," katanya.
Dirinya melanjutkan bahwa sebenarnya pilek, demam ringan, atau batuk bukanlah kontraindikasi terhadap imunisasi sehingga imunisasi tidak perlu ditunda. "Yang termasuk kontraindikasi adalah adanya gangguan kekebalan tubuh seperti anak yang menderita kanker atau HIV/AIDS," tandasnya.
Kemudian, mengenai adanya efek samping setelah anak diimunisasi biasanya hal itu tergantung pada kekebalan tubuh. Efek samping yang sering ditemui pasca imunisasi antara lain bengkak dan kemerahan di sekitar lokasi suntikan, demam ringan, atau anak menjadi agak rewel.
Atas hal tersebut, para ibu diharapkan tak perlu takut pada efek samping pasca imunisasi yang biasanya ringan. Yang perlu ditakutkan adalah penyakit yang mungkin timbul jika anak tidak dilindungi imunisasi.