Langkanya Tahu dan Tempe Mampu Menarik Perhatian SBY

Nasional / 25 July 2012

Kalangan Sendiri

Langkanya Tahu dan Tempe Mampu Menarik Perhatian SBY

Puji Astuti Official Writer
2599

Tahu dan tempe sudah menjadi makanan rakyat, selain harganya pas dengan kantong rakyat juga bernutrisi dan bergizi tinggi. Namun awal minggu ini para pengusaha tahu dan tempe menyerukan untuk mogok produksi akibat mahalnya harga kedelai. Hebatnya, kelangkaan tahu dan tempe ini ternyata mampu menyedot perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Semua pihak yang memiliki andil untuk bisa mengupayakan agar tidak terjadi kelangkaan di sektor kedelai," demikian pernyataan Presiden SBY yang disampaikan oleh Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha pada Selasa (24/7) lalu yang dikutip Kompas.com.

Bahkan menurut Julian, para pejabat dibawah koordinasi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat ini tengah bekerja untuk memenuhi permintaan kedelai sehingga dapat mengatasi masalah pasokan kedelai yang berkurang dan berimbas pada naiknya bahan baku pembuatan tahu dan tempe tersebut.

Langkanya pasokan dan melejitnya harga kedelai dipicu oleh kekerangan yang terjadi di Amerika, mengingat bahwa negara Paman Sam tersebut adalah pemasok utama komoditi pertanian seperti kedelai, gandum dan jagung.

Sungguh disayangkan bahwa makanan yang sangat merakyat harus berbahan baku impor. Seharusnya Indonesia sebagai negara agraris memiliki ketahanan pangan yang kuat. Sayangnya mereka yang mengurus negeri ini bukan hanya suka makan tempe, namun juga ber[kamus]mental tempe[/kamus] sehingga mengabaikan lemahnya ketahanan pangan di negara yang penduduknya hampir mencapai 250 juta jiwa. Kondisi ini harusnya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada sektor pertanian.

Baca juga artikel lainnya :

Sumber : Kompas.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami