Dijegal Isu SARA, Ahok: Sudah Biasa

Nasional / 17 July 2012

Kalangan Sendiri

Dijegal Isu SARA, Ahok: Sudah Biasa

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
4995

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta babak dua akan mempertemukan dua pasangan dengan perolehan suara terbanyak, Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Fauzi Bowo (Foke) – Nachrowi Ramli (Nara). Seiring dengan berita tersebut, santer pula disebutkan bahwa Ahok akan menjadi penghambat munculnya dukungan dari massa partai atau kandidat lain pada pilkada putaran kedua nantinya.

Namun hal itu tidak membuat Ahok putus asa. Dirinya yakin bahwa masalah etnis atau agama tidak akan mempengaruhi warga Jakarta. "Saya kira saya bukan faktor penghambat, saya pernah jadi Bupati di daerah yang mayoritasnya muslim (Belitung Timur). Itu sudah masa lalu," kata Ahok seperti dikutip dari laman Tempo pada Selasa (17/7).

Pula Ahok yakin, massa pendukung partai dengan mayoritas massa Islam lebih menitikberatkan pada rekam jejak dan pencapaian pasangan. Ahok juga memastikan bahwa dirinya dan Jokowi sudah membagi tugas untuk melakukan kerjasama dengan kandidat lain. "Untuk urusan lobi, saya sudah bagi tugas dengan pak Jokowi, itu urusan beliau," katanya. Sedangkan untuk lobi partai, hal tersebut menjadi tanggung jawab partai.

Menurut Ahok, massa dari kandidat atau partai lain yang sensitif dengan isu etnis atau agama akan terketuk dengan rekam jejak yang dimiliki oleh Jokowi maupun Ahok. Cawagub yang diusung Gerindra ini yakin rekam jejaknya bersama Jokowi akan membuat massa pendukung kandidat lain beralih. "Calon incumbent sudah terbukti tak berhasil melakukan programnya, warga Jakarta akan cukup cerdas," katanya.

Rakyat Indonesia khususnya masyarakat Jakarta pasti sudah lebih bijaksana dalam memberikan pilihannya. Hal ini semakin menunjukan bahwa kesadaran politik sudah semakin kuat di tanah air ini.

Sumber : tempo/vina
Halaman :
1

Ikuti Kami