Beda Memberi Roti Dan Menabur Benih

Investment / 16 July 2012

Kalangan Sendiri

Beda Memberi Roti Dan Menabur Benih

Hot Triany Nadapdap Official Writer
5986

Banyak orang bergumul dalam pertempuran hebat untuk mengatasi kesulitan keuangan. Apa pun yang mereka lakukan, mereka tak pernah bisa mengatasinya. Mereka bekerja keras mencari penghasilan yang tak pernah mencukupi. Masalahnya, mereka memakan benih itu sendiri dan bukan menaburnya kembali bagi Tuhan. Bila tidak ada yang ditaburkan, otomatis tak ada yang bisa dipanen.

Cukup dengan berjalan dari rumah ke rumah saja, Anda akan bisa melihat benih yang telah ditaburkan. Gaya hidup mereka menunjukkan bahwa mereka menggunakan benih mereka untuk kesenangan sesaat. Bukannya mereka tak mampu menyimpan dan menabur; mereka cuma tak melakukannya. Saya melihat banyak orang muda berlalu lalang sambil sibuk mengobrol di telepon seluler padahal mereka ini berada dalam bayangan kemiskinan (dan saya yakin mereka bukan konglomerat yang menelpon untuk urusan bisnis).

Mereka menabur benih dengan cara yang tak menghasilkan. Lebih banyak lagi benih terbuang sia-sia pada akhir bulan ketika tagihan telepon datang. Karena semua benih telah habis terpakai, akhirnya mereka tidak bisa membayar tagihan, dan seperti orang bodoh berbicara dengan telpon yang tak aktif lagi.

Menyumbang uang untuk kegiatan yang positif atau pada pengkhotbah di televisi atau pada orang miskin juga tak cukup. Yesus tak pernah tergerak oleh kebutuhan, karena Ia hanya menjalankan perintah BapaNya. Benih kita ditabur dalam Kerajaan Allah melalui gereja lokal.

Kepada orang miskin kita tak memberi benih, tetapi membagi hasil panen (roti). Alkitab berkata agar kita memberikan roti kepada orang miskin (lihat Yesaya 58:7). Roti adalah apa yang kita miliki di rumah kita, benih adalah milik Tuhan. Benih adalah apa yang kita tabur. Anda tidak bisa memberikan perpuluhan kepada orang miskin dan mengharap panen. Anda bisa memberikan roti hasil panen kepada orang miskin dan Tuhan akan melipatgandakannya. Tetapi bila Anda memberikan benih kepada orang miskin, mereka akan memakannya dan tidak ada lagi untuk ditanam.

Taburlah benih pada hal-hal yang bisa berlipat ganda dengan sendirinya. Bila Anda tidak menabur benih, hari esok Anda akan menjadi sama dengan hari ini. Hanya benih yang ditaburkan yang dapat dibuat bertambah banyak oleh Allah.

Sumber : Disadur dari: Buku Strategies for Financial Breakthrough (Eugene Strite)
Halaman :
1

Ikuti Kami