Beberapa waktu yang lalu, Indonesia sempat diisukan sebagai negara yang gagal, baik dalam bidang ekonomi maupun dalam hal lainnya seperti kerukunan beragama. Namun, kejadian kali ini merupakan bukti sebaliknya, bahwa Indonesia bukanlah negara yang gagal, setidaknya dalam bidang ekonomi sudah terbukti.
Adalah Bank Indonesia (BI) akan membeli surat berharga Dana Monoter Internasional (International Monetary Fund/IMF) sebagai bagian dari kontribusi Indonesia untuk memperkuat pendanaan lembaga tersebut dalam mengatasi krisis. Sebelumnya, IMF menyatakan memerlukan tambahan dana 430 miliar dolar AS untuk mengatasi krisis, dan Indonesia berkomitmen memberikan kontribusi maksimal 1 miliar dolar AS untuk itu. Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, surat berharga IMF itu akan menjadi bagian dari cadangan devisa negara.
“Kami tetap memegang nilai itu dalam bentuk surat berharga dan itu tetap berlaku sebagai cadangan devisa kita. Jadi bukannya kami pinjamkan uang, lalu habis. Uangnya itu juga hanya akan digunakan sebagai second line bagi IMF,” katanya pada Selasa (10/7) kemarin.
Direktur IMF Christine Lagarde pun menilai bahwa Indonesia saat ini berada dalam kondisi perekonomian yang sangat baik. “Indonesia memiliki pertumbuhan yang positif saat ini, dengan angka-angka yang kuat, baik dalam inflasi ataupun fiskal defisit yang rendah dan terkendali, hutang swasta rendah kurang dari 0.25 persen, Indonesia masuk dalam negara yang sukses,” ujar Christen dalam jumpa pers di Kantor Presiden RI, Jakarta, Selasa (10/7) kemarin.
Bantuan Indonesia kepada IMF merupakan bukti bahwa Indonesia bukanlah negara yang gagal. Namun, hal ini juga membuat kita harus waspada terhadap keuangan negara agar jangan sampai terjadi krisis moneter di negara kita.
Baca Juga :
Beli CD The Messenger = Membantu Anak Jalanan
Jawaban Seorang Anak Kecil Karena Kematian Anjingnya
Sumber : inilah by lois horiyanti/jawaban.com