Berbeda dengan kebanyakan rumah makan lainnya yang akan mendapat untung besar jika banyak pelanggan yang datang, sebuah restoran Jepang di Sydney Australia ini sengaja tutup hanya karena para pelanggannya rakus dan tidak menghormati tiap peraturan yang ada di toko tersebut.
Restoran tersebut bernama Wafu yang beroperasi dikawasan Surry Hills dalam lima tahun terakhir. Dalam lima tahun belakangan ini restoran tersebut mengubah kebijakan hanya dapat didatangi oleh anggota saja berikut dengan seumlah peraturan yang berlaku. Peraturan tersebut diantaranya adalah tidak menyisakan makanan yang sudah disajikan dan membawa kotak makanan sendiri dari rumah, bila ada makanan yang tersisa.
Karena faktor kerakuran para pelanggan dan dilanggarnya peraturan restoran tersebut maka sang pemilik retoran Yukako Ichikawa menutupnya. "Pertama banyak pelanggan baru, dan bahkan beberapa anggota, yang masuk ke Wafu tanpa membawa kotak makanan sendiri. Saya tidak bisa menerima orang-orang seperti ini. Penolakan terhadap aturan yang paling sederhana ini menunjukkan bahwa cara Wafu tidak dihormati. Ini tidak bisa diterima." Ungkapnya.
Ichikawa uga menuturkan kesedihannya melihat banyak pelanggan yang rakus dan terlihat seperti mau merusak tubuh dengan makan sebanyak-banyaknya. "Selain itu juga, saya sedih melihat orang-orang yang setelah makan mengatakan bahwa mereka "KENYANG". Mungkin maksudnya memuji, namun bagi saya ini berarti mereka sengaja merusak tubuh sendiri, dengan menghabiskan makanan dengan makan terlalu banyak."
Menurut Ichikawa, ini juga berarti para pelanggan tersebut tidak mengerti filosofi Wafu, dan tidak mau berusaha untuk memaham apa falsafah tersebut. "Sebagai sebuah bisnis, Wafu akan tetap hidup bila saya tetap menerima orang-orang egois dan rakus seperti ini. Namun saya tidak bisa melakukannya. Wafu lebih dari sekedar bisnis bagi saya." tambahnya.
Perilaku rakus, selain dapat merugikan tubuh sendiri dan orang lain, juga merupakan tujuh dosa maut yang mematikan. Tidak ada hal postif yang dapat diambil dari sifat rakus. Daripadanyalah jiwa kita dapat terbunuh oleh hawa nafsu yang tidak dapat kita kendalikan.
Sumber : kompas.com