Harapan baru memang tengah melanda Mesir yang kini tengah memiliki presiden baru yaitu Mohamed Mursi. Tokoh dari Ikhwanul Muslimin ini memang diharapkan dapat menjadi medium pemersatu diantara golongan dan kelompok antar agama disana. Namun kekhawatiran tetap menghantui umat Kristen di negara seribu menara tersebut.
Kekhawatiran tersebut tentu saja sangatlah beralasan, mengingat umat Kristen disana sejak era Hosni Mubarak hingga kejatuhannya terus mendapat diskriminasi dan kekerasan dari kelompok dan golongan yang mengatasnamakan keyakinan tertentu. Namun beberapa bulan belakangan ini juga terjadi kegerakan doa yang besar disana, sehingga umat Kristen tetap teguh bertahan ditengah gelombang diskriminasi.
"Ketakutan ada, dan hingga kini tidak ada yang menjamin hak dan kebebasan umatg Kristen dalam membangun gereja, undang-undang ahwal syakhsiah dan undang-undang yang tidak mendiskriminasikan umat Kristen," ungkap juru bicara media Gereja Katolik Mesir, Rafiq Jaryusy seperti dirilis aawsat.com.
Meskipun presiden Mursi telah menyatakan akan mengangkat seorang perempuan dari wakil Kristen sebagai wakil presidennya, namun sejumlah kecurigaan dan prediksi lain justru timbul. Pengangkatan tersebut dikhawatirkan hanya akan menjadi sebuah pencitraan agar pemerintah baru dianggap toleran dan terbuka bagi siapapun.
Namun yang terpenting adalah kini kita wajib mendukung segala kebijakan yang berada di Mesir melalui pemerintah yang baru. Karena umur kerja mereka yang belum juga dimulai. Kekhawtiran bisa saja melanda kita, namun harapan dan doa juga kepercayaan harus kita sematkan kepada pejabat baru, agar hasilnya akan menjadi kemengan bagi semua masyarakat di Mesir.
Baca Juga: