Bertahan dengan Catenaccio

Kata Alkitab / 6 July 2012

Kalangan Sendiri

Bertahan dengan Catenaccio

daniel.tanamal Official Writer
7106

Pasti bagi anda pecinta sepakbola begitu familiar dengan kata “catenaccio”. Inilah strategi sepakbola ala Italia yang berarti “kunci gerendel” mengandalkan disiplin pertahanan ketat dengan sesekali serangan balik, dan punya satu tujuan pasti, yaitu memenangkan pertandingan. Kata “tahan” dengan pertahanan dan bertahan menjadi dasar dari strategi sepakbola yang sangat tradisionalis ini.

Seperti juga didalam kehidupan. Setiap pribadi pasti mempunyai satu tujuan pasti, yaitu keberhasilan. Hal yang dapat diterjemahkan kedalam banyak faktor. Juga sebuah keyakinan dan pegangan hidup untuk menghadapinya. Namun didalam setiap perjalanannya, terkadang kita tidak mampu bertahan untuk konsisten terhadap apa yang kita yakini itu. Kita begitu mudahnya mengambil cara lain untuk mewujudkan tujuan tersebut. Ketika kegagalan terjadi, justru kita menyalahkan apa yang kita yakini.

Maka jika ingin keberhasilan kita raih, jangan takut untuk menghadapi pergumulan dan pencobaan yang terus menyerang. Sama seperti tim sepakbola yang memainkan catenaccio dan terus diserang dari berbagai penjuru. Bertahanlah didalam keyakinan akan Kristus melalui Firman-Nya yang terus menguatkan kita. Seperti para pemain yang percaya catenaccio akan menjadi jalan menuju kemenangan, dan tetap bertahan ditengah serangan, untuk kemudian melakukan serangan balik yang tepat dan menghasilkan.

Catenaccio memang bukan Firman Tuhan. Namun didalamnya terdapat filosofi yang dapat kita pelajari nilai “pertahanannya”. Bahwa kata “tahan” tidak selalu lemah, namun strategi mulia yang sangat bijak untuk meraih kemenangan dan keberhasilan melalui cara cerdas. Catenaccio kini dianggap sebagai strategi usang yang sudah tidak bermakna. Mirip dengan ajaran Kristus yang selalu dipertanyakan bahkan kadang dibuang.

Apapun gubahan dan improvisasi strategi sepakbolanya, sistem pertahanan tetaplah dikenal sebagai catenaccio. Hal yang juga sama dengan Kekristenan, dimana setiap ajaran, ilmu pengetahuan bahkan idealisme dan logika akan kembali lagi kepada pengertiannya yang semula yaitu pengertian akan Firman Tuhan, sumber segala pengetahuan dan pertahanan terbaik yang pernah ada di sejarah hidup manusia.

 


 

Sumber : Jawaban.com - Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami