Berperang Melawan Maut

Kata Alkitab / 29 June 2012

Kalangan Sendiri

Berperang Melawan Maut

daniel.tanamal Official Writer
5441

Bayangan maut kembali menerpa pecinta sepakbola dunia, kala melihat salah seorang pemain sepakbola asal Bolton Wanderers Inggris tergeletak tak sadarkan diri dengan kondisi jantung yang tidak lagi berdetak, pada saat timnya berjuang di sebuah kompetisi kenamaan di negeri-nya. Daftar barisan pemain yang meninggal di lapangan hijau pun sepertinya akan bertambah kembali, sebelum mukjizat itu terjadi.

Dia adalah Fabrice Muamba, seorang anak asal Zaire yang harus keluar dari negaranya yang tengah berkonflik disaat umurnya masih 11 tahun. Keluarganya pun hijrah dan memboyong serta Muamba menuju Inggris. Trauma masa lalu terhadap konflik dinegara asal menjadi kekuatannya. "Hal itu sangat sulit bagi saya. Saya melihat perang, saya melihat orang-orang yang kehilangan nyawanya. Saya dibesarkan dengan kejadian seperti itu, hal itu sangat menakutkan," kenangnya.

Begitulah Muamba tiba di Inggris. Talentanya pada sepakbola membuat jalan hidupnya cemerlang di salah satu cabang olahraga paling popular didunia. Arsenal, Birmingham City dan hingga saat ini Bolton Wanderers adalah klub yang merasakan kehebatannya dalam mengolah si kulit bundar. Baik didalam maupun diluar lapangan, Muamba dikenal sangat religius. Doa menjadi gaya hidupnya yang menjadi panutan bagi kawan-kawannya.

Maka ketika pada Maret lalu dirinya tergeletak tak sadarkan diri karena serangan cardiac arrest atau jantung berhenti berdetak tiba-tiba, dikala semua orang bersedih karena berpikir akan kehilangan pemain sepakbola yang tewas dilapangan hijau lagi, disaat itulah kuasa doa bekerja. Shauna Magunda, tunangan Muamba tidak henti-hentinya menghimbau dan meminta semua orang untuk berdoa bagi Muamba, karena yakin bahwa doa akan menjadi kesembuhan dan mukjizat bagi Muamba.

Shauna mengerti bahwa masa lalu perjalanan hidup Muamba demikian kritisnya, seperti kondisiya pada saat itu. Namun mukjizat dan berkat selalu menghampirinya. Hanya selang beberapa hari, kabar baik itupun diterima. Muamba berhasil melewati masa kritis. Hebatnya lagi Muamba bisa bernapas tanpa alat bantu pernapasan dan bahkan sudah menunjukkan kemajuan dengan gerakan kecil pada lengan dan kakinya, meskipun tetap berada di bagian Unit Perawatan Intensif London Chest Hospital.

Beberapa bulan setelahnya Muamba kembali pulih dan normal seprti sedia kala. Perjuangannya melawan maut menjadi inspirasi banyak orang. Hal itulah yang membuatnya menerima gelar doktor kehormatan dari University of Bolton berkat perjuangannya bangkit dari keterpurukan.

“Dengan rendah hati saya menerimanya atas nama semua pihak yang menyelamatkan hidup saya, yakni tim paramedis dari Bolton dan Tottenham Hotspur, personil ambulans, para konsultan, perawat dan dokter rumah sakit serta keluarga, saya berhutang banyak kepada banyak orang.”

Sumber : Jawaban.com/kompasbola - Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami