Nazaruddin: Anas Pembohong

Nasional / 28 June 2012

Kalangan Sendiri

Nazaruddin: Anas Pembohong

Lestari99 Official Writer
4389

Pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang mengaku tidak terlibat dalam Proyek Hambalang saat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat tanggapan keras dari Muhammad Nazaruddin. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu dengan tegas mengatakan Anas sebagai seorang pembohong.

“Pak SBY itu kan bilang kader Partai Demokrat itu santun, cerdas, tapi Anas pembohong,” ujar Nazaruddin di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/6) sebelum diperiksa sebagai saksi untuk Agelina Sondakh. “Benar soal uang, dia yang mengatur, soal sertifikat, dia yang mengarahkan semua. Ya itulah kalau pemimpin kayak gitu, bagaimana republik ini?”

Dalam pemeriksaan oleh KPK, Anas mengaku tidak tahu-menahu perihal proyek Hambalang. Anas juga mengaku dirinya ditanya perihal fungsi dan tugasnya saat menjadi anggota Komisi X DPR yang bermitra dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Selain itu kepada penyidik KPK Anas juga menjelaskan struktur Partai Demokrat hingga ke pengelolaan keuangan partai.

Saat ditanya soal kepemilikan mobil Toyota Harrier yang katanya merupakan pemberian dari PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya, Anas enggan menjawab hal itu dengan hanya berujar, “Ada-ada saja sampeyan (kamu) ini.” Sementara di tempat terpisah ketika Nazaruddin ditanyakan perihal mobil Anas ini, dengan gamblang Nazaruddin menjawab, “Nanti kualat dia.”

Nazaruddin memang menjadi orang pertama yang menuding keterlibatan dan andil Anas yang besar dalam Proyek Hambalang. Anas dikatakan mengatur proyek tersebut sampai meminta bantuan Kepala Badan Pertanahan Nasional, Joyo Winoto (sekarang mantan) untuk mempermudah penyelesaian sengketa lahan Hambalang.

Hasil korupsi proyek Hambalang ini dikatakan Nazaruddin digunakan oleh Anas untuk membiayai pemenangan dirinya dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010. Baik Anas maupun pengacaranya, Firman Wijaya, berulang kali membantah segala pernyataan dan tuduhan dari Nazaruddin.

Perjuangan panjang KPK dalam memberantas korupsi masih terus berlanjut. Kiranya kasus ini tidak menguap begitu saja sebelum kebenarannya terungkap. Jawaban-jawaban “tidak tahu”, “tidak terlibat” sepertinya menjadi senjata pamungkas para tersangka korupsi untuk cuci tangan dan menyatakan diri bersih dari tuduhan korupsi. Pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh KPK dalam mengungkap kebenaran.

 

Baca Juga:

Sumber : Kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami