"Kita adalah Kesibukan Baru. Kita mendefinisikan kembali sibuk ... karena kita tahu bahwa memiliki kalender penuh berarti memiliki kehidupan yang penuh."- iklan Hotmail
"Kesibukan ... dapat menjadi cara untuk menghindari Tuhan, makna hidup, dan kehidupan itu sendiri."-Sidney Macaulay
Kita telah menjadi masyarakat "24/7". Pada setiap jam di setiap hari dan di setiap minggu kita bisa berbelanja, menonton berita, dihibur, mencari informasi, berkomunikasi melalui email dan Facebook - dan bekerja. Jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda merasa hidup Anda "24/7" juga, percayalah Anda tidak sendirian. Tanyakan hampir semua orang bagaimana mereka lakukan dan Anda mungkin akan mendapat jawaban yang kurang lebih sama, "Saya benar-benar sibuk."
Bekerja lebih dari pukul 8 sampai 5
Jam kerja yang panjang adalah alasan lain hidup kita bisa merasa begitu hiruk pikuk. Sebuah Poling Gallup menemukan bahwa 44 persen orang Amerika menyebut diri mereka "gila kerja". Perampingan, merger dan pendapatan menurun telah menciptakan tempat kerja dengan pekerja lebih sedikit dan beban kerja meningkat. Perjalanan ke tempat kerja bahkan lebih lama seiring kemacetan lalu lintas. Selain itu, hari-hari ini tidak hanya suami yang bekerja, istri pun melakukannya. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 60 persen pernikahan yang terjalin saat ini adalah pernikahan pasangan-pasangan yang memiliki karir. Tidak mengherankan, "kurangnya waktu" dikutip dalam sebuah penelitian sebagai tantangan terbesar untuk pernikahan mereka.
Terlalu Sibuk untuk Tuhan
Kesibukan kita bisa menjadi produk dari melakukan banyak hal baik. Tapi apakah semua hal baik itu harus kita lakukan?
Meski terlihat rohani, kesibukan "bekerja untuk Tuhan" ternyata bisa menjadi pembloker panggilan kita. Oswald Chambers dengan tegas mengatakan, "Waspadalah terhadap apa yang bersaing dengan kesetiaan kepada Yesus Kristus. Pesaing terbesar dari pengabdian kepada Yesus adalah pelayanan bagi-Nya ... Tujuan salah satu panggilan Tuhan adalah kepuasan Allah, bukan panggilan untuk melakukan sesuatu bagi-Nya."
Kegiatan dan produktivitas kita dapat mencegah kita untuk mendengar suara Tuhan. Betapa mudahnya kita menjadi orang kompulsif yang mengabaikan panggilan sementara orang-orang tidak percaya mencari dan melakukan apa yang kita bayangkan (dan berharap) menjadi panggilan kita. Kita terlalu sibuk untuk berkonsultasi dengan Dia yang memanggil. Aktivitas, produktivitas, dan prestasi menjadi tuan kita. Banyak dari kita menjalani hidup kita sebagai orang-orang yang digerakkan daripada orang-orang yang dipanggil.
Bagaimana Hidup Sebagai Yang Terpanggil, Bukan Yang Digerakkan
Berikut ini adalah beberapa saran untuk membantu Anda membuat pilihan yang bijak dalam bagaimana Anda menghabiskan hari Anda, sehingga Anda menginvestasikan waktu Anda dalam hal-hal yang penting, dan bukan terjebak di treadmill kesibukan abadi:
1. Teliti jadwal Anda. Ambil selembar kertas besar dan dibagi menjadi lima kolom. Dalam kolom pertama, tuliskan semua aktivitas Anda dan komitmen dalam sebulan. (Jika Anda memiliki pasangan dan / atau anak-anak, buat kegiatan keluarga dengan menyertakan dengan siapa Anda melakukannya).
Pada kolom 2, tuliskan jumlah waktu yang diperlukan setiap minggu (termasuk waktu mengemudi, waktu persiapan, dll). Pada kolom ke-3, tuliskan mengapa Anda (atau anggota keluarga) mulai melakukan aktivitas. Dalam daftar kolom ke-4 tulis "Pro" untuk melakukan kegiatan ini, pada kolom ke-5 tulis "Kontra" (Pro dan kontra harus mempertimbangkan dampak pada kedua individu dan keluarga.)
2. Ciptakan kembali jadwal Anda berdasarkan prioritas Allah bagi hidup Anda. Allah memberi kita masing-masing cukup waktu untuk melakukan semua hal yang ia ingin kita lakukan. Mintalah Tuhan untuk membantu Anda (dan keluarga) membuat jadwal yang mencerminkan kehidupan yang Dia mau untuk Anda hidupi. Allah memanggil Anda untuk melakukan lebih sedikit, tidak lebih! Ini bukan proses yang mudah, Anda mungkin merasa seperti Anda berada di wilayah yang belum dipetakan.
Dalam buku When I Relax I Feel Guilty, Tim Hansel menggambarkan kondisi penderitaan kita : "dari rasa bersalah itu, tidak pernah cukup ... Kata-kata seperti keajaiban, sukacita, ketenangan, dan kebebasan menjadi replika yang pudar. Waktu menjadi musuh bukan teman."
3. Komitmenkan jadwal dan kegiatan Anda untuk Tuhan setiap pagi. Mintalah Roh Kudus untuk membimbing Anda menjadi bijak menggunakan waktu Anda di hari itu. Mintalah Tuhan untuk memungkinkan Anda untuk menghidupi panggilan "24/7" Anda setiap hari.
Hitung Mundur Hari Anda Dengan Luar Biasa
Cara Anda menghabiskan hari Anda adalah dengan menghabiskan hidup Anda. Mari bergabung dengan pemazmur dalam doa, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana ... dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu." (Mazmur 90 :12, 17). Allah mengaruniakan Anda "24/7" dengan hari yang baru; 24 jam yang bernilai. Kita perlu bimbingan dari Sang Pencipta waktu sehingga kita menggunakan jam-jam di hari kita untuk menghidupi panggilan kita, dan justru bukan menjauhi dari mereka.
Baca juga :
Euro 2012 : Hasil Pertandingan Spanyol vs Irlandia 4-0
Sumber : cbn.com / bm