Karena Berjenis Kelamin Perempuan, Ayah Bunuh Bayi

Nasional / 14 June 2012

Kalangan Sendiri

Karena Berjenis Kelamin Perempuan, Ayah Bunuh Bayi

Budhi Marpaung Official Writer
5344

Seorang pria di Bengalore, India, dikabarkan telah membunuh bayinya sendiri beberapa waktu lalu. Pihak berwenang yang menangani kasus ini menyatakan bahwa korban mengalami penyiksaan terlebih dahulu sebelum menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.

Adapun yang menjadi bukti kuat dugaan mereka tersebut adalah ditemukannya lebam, bekas gigitan, sundutan rokok pada tubuh bayi dan juga leher yang patah.

Kepolisian setempat sendiri sudah menangkap pria yang diidentifikasi sebagai Banu tersebut. Dari keterangan tersangka, diketahuilah motif pembunuhan sang ayah kepada Afreen, buah hatinya itu.

Menurut informasi yang diberikan aparat berwajib, Banu melakukan tindakan kejam tersebut didasari karena ia tidak suka dengan jenis kelamin bayi yang dilahirkan istrinya - Reshma, yakni perempuan.

Ia mengharapkan bayi laki-laki lah yang akan keluar dari perut istrinya agar nanti kelak sang anak dapat menjadi ahli warisnya kelak. Akan tetapi yang muncul justru berbeda.

Sebelum berbuat kejam, Banu sudah memberitahukan kepada istrinya yaitu supaya sang istri membunuh saja bayi mereka mengingat mereka berdua tidak memiliki kemampuan merawat seorang bayi perempuan.

“Kalau punya anak perempuan itu mahal. Untuk menikahkannya saja, kita akan perlu 100 ribu rupe (sekitar Rp16,9 juta)., itu hanya untuk dia saja. Kalau kamu tidak bisa uang sebanyak itu dari orang tua kamu, maka kamu harus mengurusnya. Kalau kamu tidak bisa, bunuh saja dia,” ungkap Reshma menirukan ucapan suaminya.

Akan tetapi hal ini tidak diindahkan oleh sang istri. Dengan pemikiran, kebencian suami akan berubah sejalan dengan semakin besarnya putri mereka, sang istri tetap menjaga kehidupan manusia ciptaan Tuhan yang lucu ini.

Hanya apa yang diperkirakan justru salah besar. Saat bayi berusia tiga bulan, Banu mengakhiri hidup si bayi.

Sebagai orang tua, seharusnya kita dapat menerima anak yang diberikan Tuhan seperti apapun. Selain karena ia adalah buah cinta dari Anda dan pasangan Anda, hak untuk mengakhiri hidup orang lain bukanlah ada di tangan Anda berdua. Tuhan memberikan otoritas terhadap Anda kepada Anda berdua adalah dalam konteks kehidupan. Jika ini Anda atau pasangan Anda langgar berarti Anda telah melawan apa yang ditentukan Tuhan dan melawan ketentuan Tuhan ini sama dengan Anda telah berdosa kepada-Nya.

Baca juga : 

Potensi dan Tujuan Tuhan

Atasi Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Pisang

PA

Sumber : inilah.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami