Depok, Melekat dengan Sejarah Kristen Indonesia

Internasional / 9 June 2012

Kalangan Sendiri

Depok, Melekat dengan Sejarah Kristen Indonesia

Lois Official Writer
9758

Melihat Depok mengingatkan kita pada nama Cornelis Chastelein. Dia adalah tuan tanah dari Depok, Lenteng Agung, Pasar Minggu, hingga kawasan Gambir, Jakarta. Nama Chastelein sendiri tidak bisa lepas dari perbuatannya yang mencerminkan iman Kristennya. Dia membebaskan budak-budak yang bekerja untuknya menjadi orang bebas pada 1715.

Meindert Frederick Isach (70) merupakan keturunan bekas budak Chastelein yang kini setia menjaga makam leluhurnya selama 15 tahun. Di bawah Yayasan Lembaga Cornelies Chastelein atau YLCC, Isach bertugas menjaga warisan sejarah komunitas yang dikenal dengan sebutan Belanda Depok. Menurutnya, di pemakaman ini juga ada orang Sunda, Jawa, dan suku-suku Indonesia lainnya. “Karena memang Cornelis membentuk 12 marga ini citranya adalah untuk saling mengasihi sesama dan saling berbagi rasa dan tidak ada besar atau kecil, makanya saya berani terjun di sini.” katanya. Karena itu, sesekali YLCC menerima bantuan dana dari keturunan 12 marga Chastelein yang tinggal di Belanda.

Foto Chastelein sendiri tidak terlihat, namun di dalam gedung yang ditempati Yayasan LCC yang terletak di Jalan Pemuda Depok ini, terpampang foto Abraham Schurkogell, pendeta yang datang ke Depok pada era 1817-1827. Meski begitu, Chastelein juga meninggalkan karya nyatanya di bumi, terbukti dengan usahanya dalam membebaskan para budaknya. Hari kematiannya yaitu 28 Juni 1715 dijadikan sebagai hari jadi Depok versi YLCC. Sementara versi Pemerintah Kota Depok pada tanggal 27 April lalu baru ditetapkan sejak 13 tahun yang lalu.

Meski Chastelein sudah meninggal lama, namun kasihnya menular kepada keturunan selanjutnya. Kini, untuk anak-anak keturunan Belanda Depok yang tidak mampu bersekolah, diberikan hak istimewa baik itu pengurangan ataupun potongan khusus di sekolah YLCC, yaitu SMP Kasih dan SMK Pemuda.

Jangan sampai sejarah di Indonesia hilang begitu saja. Kita harus lestarikan karena di situlah sumber segala sesuatu bisa ditelusuri. Selain itu, kisah-kisah perjuangan orang di jaman dahulu, bisa dijadikan contoh. Bagaimana iman mereka dan perbuatan mereka yang mencerminkan kecintaan mereka terhadap Tuhan pun patut dicontoh.

 

Baca Juga :

Kerajaan Allah Itu Seumpama Internet

Lagu The Messenger, Lagu yang Sarat Pesan Positif

Ernie Brown, Bocah Penakluk 100 Tumor Mata

Sumber : rnw.nl by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami