Umat Katolik di Ambon menunjukkan bahwa masih ada toleransi antarumat beragama di Indonesia. Seperti dilansir Kompas online, Kamis (7/6), Keuskupan Diosis Amboina memberikan tempat tinggalnya kepada kontingen (kafilah) Provinsi Banten yang mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran(MTQ) tingkat nasional XXIV di Ambon.
Adapun para anggota kafilah yang menempati Keuskupan Diosis Amboina dari Provinsi Banten antara lain Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banten, Asisten III Pemkab Banten dan Rektor Universitas Tirta Yasa Banten, Prof Dr Hidayat.
Ketua Keuskupan Diosis Amboina Mgr PC Mandagi mengatakan bahwa apa yang dilakukan pihaknya merupakan wujud tanggung jawab moral sebagai anak bangsa untuk terus memupuk tali persaudaraan antarsesama umat beragama. Selain itu, hal ini merupakan bentuk dukungan nyata umat Katolik di Maluku terhadap suksesnya MTQ tingkat nasional ke XXIV di Kota Ambon.
Sementara itu menanggapi keramahan dari Keuskupan Diosis Amboina yang memberikan tempatnya sebagai tempat tinggal kafilah Provinsi Banten selama di Ambon, Asisten III Kabupaten Banten Uetik menandaskan bahwa dirinya sangat senang dan bahagia.
Lebih lanjut Uetik mengungkapkan bahwa toleransi antarumat beragama di Banten benar-benar dirasakannya di Kota Ambon. Ia pun mengaku tidak ada ketakutan sama sekali tinggal di Keuskupan, begitu juga dengan rekan-rekannya yang lain.
Untuk diketahui, MTQ tingkat Nasional XXIV dilaksanakan pada 9-20 Juni 2012 di Ambon. Jika tidak ada perubahan rencana, acara ini akan dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Betapa indahnya persatuan dan kesatuan. Jika setiap kita mau benar-benar mau melihat hal-hal ini maka pikiran-pikiran negatif terhadap suku, agama, ras, dan kelompok lain tidak akan dapat berkembang baik di negeri ini. Lewat apa yang terjadi di Ambon diatas, mari kita berlomba-lomba untuk ciptakan Indonesia yang damai, Indonesia yang toleran, Indonesia yang penuh kasih. Ini bukan tugas berat karena yang diperlukan hanyalah niat dari setiap kita. Indonesia Satu, Satu Indonesia !
Baca juga :
Sumber : kompas.com, menkokesra.go.id / budhianto marpaung