Suatu masa di dalam hidupnya, Yehuda Dwi Santoso yang akrab dipanggil Yudha ini melihat tayangan di televisi. Dia menonton bagaimana ayah kandung yang tega memperkosa anaknya sendiri, dia melihat anak-anak yang masih di bawah umur merokok dan bagaimana dunia ini dengan pengaruh buruknya meracuni generasi muda. Sejak saat itu, Yudha ingin memberikan dampak nyata buat dunia agar berubah menjadi lebih baik.
Dari situlah, Yudha yang juga menamakan dirinya The Messenger ini mulai bergerak. Dari situlah juga, dia mulai membuat album. Album ini terbilang spesial karena tidak hanya dapat diterima kalangan tertentu saja, khususnya Kristen, namun dapat diterima oleh semua orang.
Dari hasil album perdananya The Messenger, sebagian akan disumbangkan kepada anak-anak jalanan. Tidak hanya itu, bahkan dia bersama manajemennya akan mendirikan yayasan untuk anak-anak jalanan bernama Positive Life Foundation. Langkah pertama yang dia lakukan adalah dengan mengadakan konser pada Sabtu (9/6) di Gedung Auditorium Abbalove, Belezza Shopping Arcade Lt. 3 pukul 18.00 WIB.
Tiket yang dijual hanya seharga Rp 10.000 dan hampir habis. Selain itu, juga ada tiket VIP hanya seharga Rp 300.000 dimana akan ada tempat duduk, mendapatkan CD dan kaos The Messenger serta makan malam spesial bersama The Messenger. Hal ini membuktikan ada banyak orang yang peduli dengan panggilan hidupnya dan bisa jadi orang-orang ini juga punya visi yang sama dengannya. Bagi Anda yang tertarik, dapat langsung follow tweet di @themessengerIND atau hubungi 9286 2476.
Setiap orang dapat memberi makna di dalam hidupnya dengan melakukan sesuatu yang berguna bagi sesamanya. Setiap dari kita mempunyai keahlian ataupun inspirasi tertentu karena itu setiap yang kita punya tidak dibatasi oleh segmen tertentu dalam kehidupan. Mari memberi dampak positif pada dunia.
Sumber : the messenger by lois horiyanti/jawaban.com