Hambalang Ambles, Menpora Cuci Tangan ?

Nasional / 28 May 2012

Kalangan Sendiri

Hambalang Ambles, Menpora Cuci Tangan ?

Budhi Marpaung Official Writer
6205

Sebuah pernyataan cukup mengagetkan dikeluarkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng terkait amblesnya dua bangunan di lokasi proyek pusat Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/4) malam Waktu Indonesia Barat.

Seperti dilansir oleh Tempo online, Senin (28/5), Andi Mallarangeng mengatakan bahwa Adhyaksa Dault (Menpora di KIB I, red) tak pernah menyampaikan soal lahan Hambalang yang tidak cocok untuk bangunan pusat pelatihan olahraga kepada dirinya. Dalam keterangan lanjutannya, pria berkumis ini mengungkapkan proyek tersebut sudah berjalan saat dirinya menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

Menanggapi pernyataan sang Menpora, Adhyaksa Dault pun memberikan bantahannya. Menurut Adhyaksa, apa yang diungkapkan oleh Menpora adalah bentuk dari ketidakbertanggungjawaban sang menteri terhadap apa sebenarnya menjadi tugas dan tanggung jawab sang menteri itu sendiri.  

"Kok Andi bilang melanjutkan kebijakan saya? Kebijakan yang mana? Proyek ini sudah jauh berbeda dari zaman saya. Ini namanya lempar batu sembunyi tangan," paparnya.

Menurut mantan Menpora Adhyaksa Dault, setelah dilantik menjadi menteri, Andi tidak pernah berkomunikasi dengannya. Meski demikian, Adhyaksa mengaku pernah memberikan peringatan soal kondisi tanah kepada staf di Kemenpora terkait rencana pembangunan pusat pelatihan olahraga tersebut.

"Tapi mungkin, Pak Andi telah mendapatkan masukan lain dari stafnya," kata Adhyaksa ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (27/5/2012).

Sementara di tempat yang terpisah, Wakil Ketua DPR Pramono Anung pun membuka suaranya mengenai hal ini.  "Jangan sampai semua orang lepas tangan. Proyek ini kan sudah lama. Jangan semua orang yang ada dalam lingkaran pengambilan keputusan itu lepas tangan," ungkapnya di Kompleks Parlemen Senayan beberapa jam lalu.

Pramono menilai baik Andi Mallarangeng maupun Adhyaksa Dault perlu membuka lebih lanjut surat-menyurat rekomendasi proyek itu. Hal ini penting untuk membuktikan kebenaran ucapan Adhyaksa dan Andi. "Kan bisa dilihat surat menyuratinya seperti apa. Kalau ucapan Adhyaksa benar, kejadian ini menegaskan indikasi pemaksaan dalam proyek ini," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari lalu dua bangunan di lokasi proyek pusat olahraga di Bukit Hambalang, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, ambruk karena tanahnya amblas. Adapun dua bangunan yang dimaksud ialah lapangan indoor dan power house yang berada di zona tiga di lahan seluas 31,2 hektare tersebut. Sebelum tanah ambruk, kawasan Hambalang diketahui diguyur hujan deras. Namun, sampai sekarang belum diketahui secara pasti apakah ini adalah penyebabnya.

Pemimpin sejati tidak akan pernah berlindung di balik orang lain pada saat ia sedang menghadapi masalah. Sebaliknya, dengan gagah berani ia akan maju dan menerima segala akibat dari kepemimpinan yang ia pegang. Jadi jika kita tidak sanggup dengan hal ini, ada baiknya kita tidak mengambil otoritas tersebut.  

Baca juga : 

Lady Gaga Ke Indonesia 

Operasi Pengencangan Perut Hampir Bunuh Bayi Laura

Menggapai Puncak Di Tengah Keterbatasan Tuna Rungu

Sumber : berbagai sumber / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami