Obama: Wanita Ikut Tentukan Masa Depan Bangsa

Nasional / 23 May 2012

Kalangan Sendiri

Obama: Wanita Ikut Tentukan Masa Depan Bangsa

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
3617

Seiring perkembangan zaman, peran serta wanita dalam berbagai bidang makin bertambah. Menurut presiden Amerika, Barack Obama, saat ini wanita tidak hanya mampu menentukan masa depannya namun juga berpengaruh besar untuk menentukan masa depan bangsa. Hal ini disampaikannya dalam pidato di kampus Barnard, perguruan tinggi khusus perempuan yang merupakan bagian dari Universitas Columbia.

"Semakin banyak perempuan berpenghasilan lebih banyak dari suami mereka. Jumlah perempuan mencapai lebih dari separuh lulusan S-1, S-2 dan S-3. Jadi jumlahnya melebihi laki-laki. Setelah kemajuan yang lambat namun pasti, kalian akan membentuk sebuah abad di mana perempuan tidak hanya menentukan nasib mereka sendiri, tapi juga nasib negara dan dunia ini,” ungkap Obama.

Presiden mencatat bahwa jumlah perempuan saat ini mencapai separuh dari pekerja di Amerika. Ia juga menghimbau mereka untuk menggunakan penghasilan dan prestasi akademik mereka yang semakin meningkat untuk melapangkan jalan bagi perubahan. Obama juga mendorong para wanita untuk memberikan pengamatan yang tajam mengenai iklim ekonomi dan politik di Amerika. 

Dalam pidatonya itu, Obama juga memaparkan tantangan unik yang harus dihadapi wanita di dunia kerja, termasuk mencapai kesetaraan gaji dengan laki-laki, menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dengan keluarga, dan “sepenuhnya mengendalikan keputusan tentang kesehatan diri mereka.”

Kunjungan presiden ke New York itu juga mencakup kunjungan ke sebuah program televisi populer dan dua acara penggalangan dana. Salah satunya diadakan di rumah penyanyi pop Ricky Martin, acara yang disponsori oleh Dewan Pimpinan LGBT, kelompok yang mewakili kaum gay dan lesbian di Amerika.

Makin banyaknya wanita yang terjun di dunia kerja, serta kemampuan dan kompetensinya yang tidak kalah jika dibandingkan dengan kaum pria,  hal inilah yang nantinya akan mempersempit atau bahkan menghilangkan perbedaan gender yang selama ini berlaku di masyarakat.

Sumber : voa-indonesia/vina
Halaman :
1

Ikuti Kami