Umat Kristen di Inggris didesak untuk berdoa dan menabur bagi umat Kristen di Mali yang sedang mengalami penindasan dahsyat.
Sejak pemerintah sah digulingkan oleh pihak oposisi Maret lalu, kehidupan para pengikut Yesus di Mali menjadi tidak menentu.
Meskipun pemerintah transisi yang baru telah membawa stabilitas di wilayah selatan, masih ada ketidakpastian atas nasib rakyat di wilayah utara di mana pemberontak Tuareg ingin mendirikan negara agama tertentu yang independen dan mengusir orang-orang Kristen dari wilayah tersebut.
Organisasi amal Kristen Worldshare memperingatkan bahwa para pemberontak mencari dari rumah ke rumah untuk menemukan orang Kristen yang mungkin bersembunyi dan menyiksa orang Kristen itu supaya mau mengungkapkan keberadaan setiap keluarganya dan keluarga Kristen yang lainnya.
Oleh karena kondisi ini, banyak warga Mali Utara yang telah melarikan diri ke Bamako, Ibukota Mali. Padahal, di kota tersebut persediaan makanan sangatlah tipis.
Worldshare mengatakan bahwa gereja dan properti Kristen di Timbuktu dan Gao telah dijarah atau dihancurkan.
Organisasi amal ini sendiri telah bekerja dengan pelayanan di Timbuktu sejak tahun 2001 dan dengan Gereja Injili di Gao sejak tahun 2004.
Worldshare banyak membantu umat Kristen di Mali Utara dalam bidang pekerjaan, termasuk perawatan untuk anak-anak jalanan dan mengembangkan pendapatan. Hanya, sekarang kota tersebut telah hancur, ujar Worldshare.
Saat ini yang menjadi ketakutan organisasi amal tersebut adalah masa depan orang-orang Kristen yang berlindung di Bamako. Oleh sebab itu, mereka meminta agar orang-orang Kristen di Inggris dapat memberikan apa yang mereka bisa berikan bagi orang-orang Kristen di Mali.
"Kami sangat prihatin akan keadaan para pengungsi Kristen di seluruh Bamako," kata badan amal.
"Kita perlu mengumpulkan dana setidaknya £ 25.000 untuk mendukung mereka hingga beberapa minggu ke depan, dan mungkin lebih jika situasi di sana tetap tidak terkendali. Selain itu kepedulian kita untuk orang-orang ini merupakan satu-satunya alat mempertahankan kehadiran Kristen di Mali,” ungkap Worldshare.
Mungkin jarak antara Indonesia dengan Mali beribu-ribu kilometer jauhnya, tetapi bukan berarti kita tidak bisa berbuat sesuatu. Lewat doa yang Anda panjatkan dari tempat Anda berada, itu sudah cukup untuk membantu mereka tetap bertahan dalam iman mereka kepada Kristus. Oleh sebab itu, mari bersatu hati mendukung saudara-saudara kita di Mali yang mengalami tekanan besar. Tuhan pasti bekerja dan menyatakan kuasa-Nya disana. Mali bagi kemuliaan nama-Nya.
Baca juga :
Mengenali Tanda-tanda Perceraian
Sumber : christiantoday.com / budhianto marpaung