Setahun pasca tornado mematikan menghancurkan gereja mereka, jemaat dari Gereja methodis St. Paul’s United di Joplin, Missouri, bersiap untuk membangun gedung gereja yang baru. Pendeta Aaron Brown mengatakan jemaatnya saat ini sedang mempersiapkan peletakan dasar bagi sebuah gereja baru, serta mengirim uang dan sukarelawan untuk membantu sesama korban tornado.
“Tuhan akan menggunakan masa-masa yang kita lalui untuk menunjukkan kepada dunia siapa Dia,” ujar Brown pada hari Minggu (20/5).
Lebih dari 25 gereja lainnya hancur akibat tornado dahsyat yang melanda Joplin pada tanggal 22 Mei 2011. Badai tersebut menewaskan sedikitnya 161 orang, meluluhlantakkan 7.000 rumah, dan merusak 850 bangunan lainnya.
Pasca tornado, Gereja Katolik St Mary hanya menyisakan sebuah salib raksasa dan saat ini salib tersebut menjadi simbol pengharapan bagi warga Joplin dan warga akan menempatkan salib tersebut di sebuah taman kecil. Gereja Katolik St Mary juga sedang dalam proses pembangunan kembali gedung ibadah mereka.
“Saya hanya memandang (salib itu) dan berpikir, Tuhan sungguh-sungguh beserta kita, dan Tuhan membiarkan kita tahu bahwa Dia akan mengurus kita,” ujar pastor St Mary, Justin Monaghan.
“Itu sungguh luar biasa. Sungguh sebuah hadiah nyata saat melihat salib itu, dan saat ini salib tersebut menjadi sebuah simbol bagi seluruh komunitas, bahkan di seluruh dunia,” lanjutnya.
Iman menjadi bagian integral dari masyarakat Joplin setahun setelah badai tornado. Bahkan di hari Minggu, ratusan warga berkumpul untuk pembacaan kitab Ayub yang dramatis yang dilakukan oleh para aktor peraih penghargaan yaitu Paul Giamatti, David Strathaim dan Arliss Howard.
Musibah akan selalu menjadi saat-saat penting dalam merefleksikan hidup dengan cara yang lebih baik. Masa sulit akan membangun sebuah komunitas menjadi sebuah komunitas yang semakin solid dan saling mendukung di dalam kasih. Sebuah fakta indah di balik musibah.
Baca Juga: