Kericuhan yang sempat teradi pada perayaan Hari Pattimura di Ambon Maluku beberapa hari yang lalu mendapat respon tersendiri oleh Gubernur Maluku Karel Ralahallu. Dalam momen World Prayer Assembly 2012 yang juga dilaksanakan di Maluku Baileo Oikumene Kamis (17/5) malam, Karel mengingatkan agar Gereja punya peran penting sebagai pemersatu umat.
Karel menyebutkan bahwa umat yang tidak berdoa adalah umat yang sementara berada dalam kondisi sekarat. Ia mempertanyakan ada apa dengan umat Tuhan dan gereja-gereja di Maluku, bagaimana peran fungsional Gereja dan Hamba Tuhan yang mesti mendekatkan umat dengan Tuhan dalam persekutuan yang berdoa.
“Gereja bukan tempat berpolitik, tetapi gereja adalah institusi yang terbangun dengan misi suci berdasarkan Amant Agung Yesus sebelum Ia terangkat ke Sorga. Sebagai pemerintah daerah, saya mengajak denominasi gereja di Maluku agar bersama-sama terus membangun penguatan dan pendampingan kepada umat untuk kembali belajar bertekun dalam doa,” katanya menandaskan.
Momentum Doa Sedunia ini menurut Karel menjadi bahan perenungan dan evaluasi serta benar-benar memberikan pencerahan dan pembaharuan yang sejati bagi gereja dan umat di Maluku. Oleh sebab itu, sebagai Kebun Anggur milik Tuhan, hendaknya Gereja dimaknai sesuai perna sejatinya. Gereja bukan tempat untuk mengejar kepentingan tertentu.
Sumber : Suara Pembaruan