Tulang-Tulang Manusia Di 5 Gereja

Internasional / 19 May 2012

Kalangan Sendiri

Tulang-Tulang Manusia Di 5 Gereja

Lois Official Writer
5495

Tulang-tulang manusia biasanya hanya digunakan untuk kepentingan medis ataupun dikuburkan. Namun, ada warga Eropa yang menggunakannya lebih dari itu. Tulang-tulang tersebut mereka gunakan untuk menjadi interior gereja. Tidak hanya satu, tapi lima gereja, seperti dikutip dari journeyetc. Berikut adalah gereja-gereja tersebut :

Kapusin Crypt di Roma

Ruang bawah tanah tepat di bawah gereja Santa Maria della Immacolata Concezione dei Cappuccini dikatakan sebagai tempat paling populer di kalangan orang Eropa. Di sana, ada enam kapel yang masing-masing dihiasi dengan gaya berbeda, memanfaatkan sekitar empat tulang biarawan yang meninggal antara abad 16 dan abad 19. Tulang-tulang tersebut digunakan untuk membuat pola yang kompleks di langit-langit dan dinding. Ada satu kapel yang memanfaatkan kerangka keseluruhan, berada dalam posisi terbaring dan mengenakan jubah Kapusin.

Hallstatt Beinhaus di Austria

Hallstatt Beinhaus yang berarti Gedung Tulang, dipenuhi gaya seni dari Edelweiss. Di sana terletak desain bunga alpine yang tertera pada tengkorak. Banyaknya tulang di tempat ini dikarenakan seseorang hanya bisa menyewa kuburan selama 10 tahun, setelah itu mereka akan menggali tulang dan memindahkannya ke sini. Banyak orang yang masih menempatkan tengkorak di sana dan dihiasi dengan bunga alpine atau lebih dikenal dengan gaya Gothic Heidi.

Santa Maria Ossuary di Wamba, Spanyol

Gereja Santa Maria memiliki osuarium yang menimbun sisa-sisa kerangka manusia. Tidak ada usaha menghias osuarium karena tulang-tulang hanya ditumbuk di ruang kecil itu. Ketika sebuah penelitian dilakukan di sana, ada tulang yang berasal dari Abad Pertengahan di Spanyol. Namun karena tulang hanya ditumpuk bersama-sama tanpa pandang bulu, para peneliti belum melengkapi kerangka keseluruhan di antara tumpukan tersebut.

Sedlec Ossuary di Republik Ceko

Hampir di setiap bagian gereja ini ada tulang sebagai dekorasinya. Awalnya, tahun 1278, saat itu Sedlec Abbott baru saja kembali dari Yerusalem, setelah misi diplomatic. Dia dibawa pulang dari Tanah Suci yang kemudian dikuburkan di kuburan. Setelah itu, semua orang mulia di Eropa ingin dikuburkan di tempat yang sama seperti Abbott. Selama 1400, mereka memutuskan untuk membangun sebuah gereja dimana mereka bisa menempatkan tulang-tulang dari kuburan. Namun pada 1870, seorang pemahat kayu mengumpulkan tulang dan mulai menghias gereja. Dia juga menciptakan lampu gantung yang dibuat dari tulang manusia.

Capela dos Ossos di Evora, Portugal

Capela dos Ossos berarti Chapel of Bones ini memiliki koleksi besar sisa-sisa kerangka lebih dari 5.000 pengikut setia. Gereja Santo Fransiskus ini juga dihiasi tulang manusia. Bangunan ini sebagian besar dibangun pada abad ke-16 untuk menginformasikan dan mengingatkan keberadaan mereka.

Tentunya tidak semua orang bisa datang dan melihat tempat ini sebagai salah satu tempat perjalanan wisata yang mau mereka kunjungi. Tapi setiap hal tentu punya latar belakang di baliknya. Begitu juga dengan kehidupan kita. Manusia yang seperti apa kita pada hari ini, dibentuk dari masa lalu kita. Tapi kita bisa mengubahnya menjadi lebih baik lagi bersama Yesus.

Sumber : okezone by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami