Berdasarkan laporan PBB, Indonesia menempati urutan 15 dari 177 negara yang paling banyak mengirimkan pasukan penjaga perdamaian dunia. Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Brigjen Imam Edy Mulyono mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 1966 personel yang ditempatkan di enam negara di antaranya Libanon, Sudan Selatan, Darfur, Liberia, dan Haiti.
“Mereka menyelesaikan 16 misi perdamaian di bawah kendali PBB,” kata Imam Edy Mulyono di UGM, Yogyakarta. Menurutnya, keikutsertaan Indonesia berperan aktif menjaga misi perdamaian dunia sebagai bentuk realisasi pelaksanaan amanat pembukaan UUD 1945.
Untuk menyiapkan pasukan perdamaian ini tidak mudah, menurut Edy. Para personel wajib mengikuti proses seleksi agar bisa memenuhi kualifikasi yang disyaratkan PBB. Di antaranya berkemampuan berbahasa asing, penguasaan komputer, dan mengemudi kendaraan. “Khusus mengemudi jangan dianggap mudah, karena kendaraan yang digunakan adalah kendaraan stir kiri,” katanya.
Untuk meningkatkan kemampuan tim dalam menjalankan misi perdamaian, pemerintah telah membangun pusat pelatihan yang dinamakan Indonesian Peace and Security Center di kawasan Sentul. Terkait pernyataan Sekjen PBB Ban Ki Moon yang menyatakan ada 31 prajurit Indonesia yang gugur membela PBB sejak tahun 1957, Edi menegaskan dia belum mengetahui siapa saja para prajurit tersebut karena terkendala pencarian dokumen.
Perdamaian di atas dunia harus ditegakkan karena memang tidak sesuai dengan peraturan Pembukaan UUD 1945 yang tertulis, tapi selain itu juga karena pada awalnya Tuhan menciptakan kita serupa gambar-Nya, artinya jika Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih, maka begitulah seharusnya manusia.
Baca Juga :
Saksikan Live Streaming WPA 2012 di Jawaban.com
Anak Kami Bertahan Hidup dengan Jantung Berlubang