Seperti yang diberitakan Reuters, kapal MT Smyrni berbendera Liberia dibajak pada Kamis (10/5) pukul 11.15 waktu setempat. Kapal kargo milik Yunani itu dibajak di perairan Oman, diduga oleh kelompok Somalia setelah transit di Laut Arab. Masalahnya, kapal tersebut membawa kargo minyak bagi Indonesia yang jumlahnya ratusan ribu barrel. Kapal tanker itu diketahui dimiliki oleh perusahaan Dynacom Tankers Management Ltd.
Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT. Pertamina, Mochamad Harun, membenarkan peristiwa pembajakan itu. “Memang bukan kapal kita, tapi kargo di dalamnya sebanyak 950.000 barrel punya kita. Rencananya minyak akan tiba di Balikpapan antara 24-26 Mei. Minyak di dalamnya jenis minyak mentah Azeri dari Azerbaijan,” kata Harun.
Saat ini, asuransi tengah diurus oleh pihak Pertamina. Selain itu, dia membantah bahwa dengan dibajaknya kargo minyak Indonesia akan menyebabkan kelangkaan minyak di tanah air. Karena menurutnya, semua ada sistem back up sehingga pasokan minyak di Indonesia aman.
Menurut laman Nok21.de kapal itu diserbu oleh dua pasukan perompak bersenjata di perairan dekat pulau Masirah, Oman. Pasca penyerangan tersebut, kontak antara pemilik dengan kapal langsung hilang. Belum ada laporan terbaru mengenai keadaan awak kapal.
Perampokan kembali terjadi di laut lepas. Bajak laut di jaman modern ini tidak segan untuk merampok. Sayangnya, mereka belum bisa diberantas sampai habis sehingga keamanan di lautan kembali stabil.
Sumber : vivanews by lois horiyanti/jawaban.com