Kota Damaskus, Suriah, pada Kamis (10/5) pagi dihantam dua ledakan kuat yang menewaskan sedikitnya 70 orang dan melukai 372 lainnya.
Ledakan, yang dilakukan oleh dua pembom mobil bunuh diri tersebut dilaksanakan tidak dalam waktu yang bersamaan. Seperti dilansir christianpost online, bom meledak satu dahulu, baru bom selanjutnya meledak beberapa waktu kemudian.
Para pejabat pemerintah setempat menuduh menuduh pemrotes anti-rezim presiden Bashar Al-Assad yang melakukan aksi tersebut. Namun, Dewan Nasional Suriah justru mengklaim bahwa orang-orang Presiden lah yang melakukan kegiatan itu.
Untuk diketahui, serangan bom tersebut terjadi pada saat pemerintah yang saat ini berkuasa sedang akan mengikuti perjanjian perdamaian dengan Dewan Nasional Suriah yang dimoderatori oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menanggapi kejadian tersebut, utusan PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan, menyatakan ledakan Damaskus sebagai hal yang “menjijikan”.
Berdasarkan laporan PBB, sejak konflik sipil dimulai di Suriah Maret lalu, lebih dari 9.000 orang warga sipil telah tewas. Namun, pemerintah Suriah menyebutkan bahwa jumlah korban sipil yang tewas hingga kini tidak lebih dari 4000 orang.
Jika melihat fakta yang ada, perseteruan yang terjadi di Suriah sepertinya jauh dari kata damai. Akan tetapi, tidak ada yang tidak mungkin di hadapan Tuhan. Saat kita berdoa sepakat untuk kedamaian disana, hal yang kita doakan ini pasti terjadi. Rakyat Suriah pasti merasakan ketenangan di wilayah mereka sendiri.
Baca juga:
Penyanyi Dunia Ini Sempat Akan Diaborsi
Sumber : christianpost.com / budhianto marpaung