Tim Basarnas sudah berhasil mencapai titik lokasi jatuhnya pesawat di tebing Gunung Salak di ketinggian 5.800 kaki. Puing reruntuhan pesawat berserakan di sekitar area. Beberapa jasad penumpang juga ditemukan. Hal ini dipastikan Juru Bicara Basarnas, Gagah Prakoso, di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (10/4). Tim lapangan masih melakukan pendataan dan mencocokkan ciri korban. Diperkirakan jasad para korban Sukhoi akan tiba di Jakarta sore ini.
Juru Bicara Markas Besar kepolisian RI, Komisaris Besar polisi Boy Rafli Amar, sebelumnya telah meminta keluarga para korban Sukhoi untuk memberikan berbagai informasi seputar identitas korban baik berupa informasi sidik jari, tekstur gigi maupun bawaan pribadi yang dikenakan saat menaiki pesawat Sukhoi yang naas itu. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses identifikasi korban setelah berhasil dievakuasi nanti.
“Kami memegang data awal penumpang, misalnya data semasa hidup dan jenis pakaian terakhir yang dikenakan penumpang,” ungkap Boy di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (10/5). Menurutnya data-data tersebut dapat dijadikan pembanding selain cara identifikasi dengan mendapatkan DNA dan mencocokkan gigi.
Para korban pesawat Sukhoi Superjet 100 akan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkari Polri, Jakarta. Dari lokasi korban akan diangkut dengan helikopter Puma TNI AD ke posko Cidahu. Dari posko Cidahu korban akan diangkut dengan heli yang lebih kecil ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri. Di RS Bhayangkara sebanyak 40 dokter sudah disiapkan untuk proses identifikasi.
Pesawat dengan nomor penerbangan RA 36801 tersebut diketahui hilang kontak dari menara pengawas pada pukul 14.33 WIB. Dari daftar manifest penumpang diketahui ada 45 orang yang menumpang pesawat naas tersebut.
Pesawat yang didatangkan oleh PT Trimarga Rekatama tersebut melakukan demo flight dengan menyebar sekitar 100 undangan yang tediri dari pebisnis yang bergerak di bidang penerbangan dan media massa untuk menjadi penumpangnya.
Pesawat tersebut melakukan penerbangan sebanyak dua kali. Penerbangan pertama dari Halim Perdanakusuma menuju Pelabuhan Ratu pukul 12.00 WIB dengan penumpang pebisnis di bidang penerbangan. Setelah terbang sekitar 35 hingga 45 menit, pesawat kembali ke Halim Perdanakusuma dalam kondisi selamat.
Penerbangan kedua dilakukan pukul 14.12 WIB dengan mengangkut 45 orang. Delapan orang di antaranya merupakan awak pesawat warga Rusia. Penumpang lainnya dari media massa dan utusan perusahaan di bidang penerbangan. Penerbangan kedua ini kemudian dinyatakan jatuh di lereng Gunung Salak, Jawa Barat.
Baca Juga: