Kesuburan menjadi harapan setiap pasangan menikah yang mengharapkan hadirnya keturunan sebagai buah cinta mereka. Mereka yang mengalami infertilitas kadang mengalami depresi karena tidak mampu memberikan anak bagi pasangannya. Tidak jarang banyak pasangan memilih untuk bercerai ketika mendapati salah satu pasangannya mandul.
Infertilitas sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa di antaranya adalah kondisi organ reproduksi, penyakit, kualitas sperma, dan lain sebagainya. Namun di balik segala faktor tersebut muncul juga beragam mitos yang berkembang seputar infertilitas. Beragam mitos ini ada yang benar namun tak jarang pula salah. Beragam mitos dan fakta seputar infertilitas beberapa di antaranya adalah:
Infertilitas merupakan masalah wanita. Faktanya adalah sekitar 40 persen kemandulan juga dialami oleh pria. Sangatlah tidak benar jika kemandulan hanya dialami wanita.
Stres adalah salah satu penyebab utama infertilitas. Faktanya, stres lebih berpengaruh pada menurunnya libido dan tidak berpengaruh pada kualitas air mani dan sperma.
Mendinginkan testis dengan es akan meningkatkan kualitas air mani. Faktanya, cara ini justru dapat membahayakan testis. Yang perlu dihindari adalah mengenakan celana ketat karena dapat meningkatkan suhu skrotum yang mengakibatkan menurunnya kualitas sperma. Bekerja sambil memangku laptop juga dapat mengurangi jumlah sperma.
Infertilitas hanya dialami pria tua. Faktanya, pria yang masih muda juga dapat mengalami masalah rendahnya jumlah sperma, bahkan tidak memiliki sperma.
Merokok dan minum alkohol dapat mempengaruhi kualitas sperma. Faktanya, hal ini benar adanya. Rokok dan alkohol adalah racun yang menggerogoti kualitas sperma dan berujung pada kemandulan.
Suplemen gizi tidak dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. Faktanya, dalam batas tertentu beberapa gizi diperlukan oleh sperma. Misalnya saja vitamin C, E, seng dan selenium.
Radio ponsel merusak sperma kala ponsel dibawa di saku celana. Faktanya, faktor radiasi in masih menjadi perdebatan. Bisa jadi benar bisa pula salah.
Orang yang telah memiliki anak tidak akan mengalami infertilitas. Faktanya, infertilitas sekunder masih mungkin terjadi. Beberapa penyebabnya adalah ovulasi yang tidak teratur pada wanita, berkurangnya konsentrasi sperma, hingga perubahan hormon yang berpengaruh baik pada pria maupun wanita.
Kegemukan tidak mempengaruhi kualitas sperma. Faktanya, pria dengan indeks massa normal yaitu 20-25 memiliki kualitas sperma yang lebih baik dibandingkan mereka yang mengalami kegemukan.
Bersepeda terlalu sering dapat mempengaruhi kesuburan pria. Faktanya, pengaruh sepeda lebih kepada menurunnya kualitas ereksi daripada kualitas sperma. Kursi sepeda (sadel) dapat menyebabkan mati rasa yang dapat merusak ereksi.
Berhubungan badan setiap hari dapat meningkatkan kesuburan. Faktanya aktivitas tersebut justru dapat mengurangi sperma. Untuk dapat hamil, diperlukan sperma hanya saat wanita sedang dalam masa subur.
Baca Juga: