Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia Dukung Foke

Internasional / 8 May 2012

Kalangan Sendiri

Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia Dukung Foke

Lestari99 Official Writer
8760

Jelang Pilkada DKI Jakarta 11 Juli 2012 mendatang, berbagai dukungan terus mengalir kepada Fauzi Bowo (Foke) untuk kembali memimpin DKI Jakarta. Kali ini dukungan datang dari Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI).

Dalam acara silahturahmi para pemuka agama Kristen yang berasal dari lima wilayah di Jakarta dan Kepulauan Seribu yang berlangsung di Gedung Grand Mangaradja, jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (7/5) siang, Ketua Sinode Gereja Bethel Indonesia, Jacob Nahuway, mengatakan sebanyak 1300 pendeta dari berbagai aliran gereja Kristen di DKI Jakarta telah sepakat memberikan dukungannya kepada pasangan Cagub-Cawagub Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam Pilkada mendatang.

PGPI menilai kepemimpinan Foke terbukti mampu menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di ibukota. Para pendeta yang menyatakan dukungannya ini di antaranya berasal dari aliran gereja Pantekosta, Bethel dan Kharismatik.

“Alasannya karena kami melihat bahwa selama lima tahun kepemimpinan dari Pak Fauzi, tidak ada persinggungan antar agama. Kadang kan di daerah-daerah lain hanya karena soal agamalah, hanya karena masalah kecil diperbesar-besarkan. Kalau di Jakarta kami lihat itu tidak ada,” ungkap Jacob Nahuway.

Menanggapi dukungan ini, Foke menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian, doa dan dukungan umat Kristiani di Jakarta kepada dirinya untuk kembali memimpin Jakarta.

“Jadi saya menerima undangan dari para pemuka gereja yang bergabung dalam Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia untuk hadir dan mereka mendoakan bersama-sama mudah-mudahan pencalonan saya ini mendapat berkat dari Tuhan,” ujar Fauzi Bowo.

Menjelang pesta demokrasi rakyat baik dalam Pemilu maupun Pilkada, beragam bentuk kampanye mencari dukungan massa menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan. Dan di tengah pesta demokrasi rakyat ini, gereja seharusnya bersikap netral dengan tidak menunjukkan dukungan kepada pasangan atau kelompok tertentu. Gereja seharusnya bersih dari penyisipan kepentingan politik maupun kelompok tertentu. Sehingga pelaksanaan demokrasi yang melibatkan jemaat dari gereja yang bersangkutan juga dapat dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia sesuai dengan nilai-nilai demokrasi di negeri ini.

 

Baca Juga:

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami