Gereja harus menempatkan Yesus kembali sebagai pusat pesannya, demikian seruan Pendeta Agu Irukwu kepada ribuan penganut Kristen Baptis di London, Minggu (6/5) malam.
Pendeta senior Jesus House, di London, tersebut mengatakan beberapa gereja kini terlalu fokus mencoba untuk membuat Yesus enak dan dapat diterima masyarakat abad 21.
"Terima kasih Tuhan untuk kemajuan dalam teologi, terima kasih Tuhan bagi para pemikir di gereja, terima kasih Tuhan bagi gereja-gereja yang harus menjadi seeker-friendly dan semua istilah-istilah bagus lainnya.”
"Tapi tampaknya bahwa memang semakin banyak seeker-friendly yang kita dapatkan, yang kurang dari kita adalah Yesus sehingga ketika orang datang ke gereja mereka tidak yakin apakah mereka berada di gereja atau di sebuah pertemuan motivasi. Padahal kekuatan kita bukanlah pada khotbah motivasinya, tetapi Yesus itu sendiri," ujarnya.
Irukwu, mengatakan template untuk masa depan gereja dapat ditemukan di masa lalu, yakni di gereja mula-mula.
Orang-orang Kristen awal, lanjutnya, mengerti penyerahan penuh kepada Roh Kudus dan tidak malu tentang Injil.
"Kita tidak dipanggil untuk meyakinkan. Kita dipanggil untuk menyatakan dan memberitakan. Biarkan Roh Kudus yang melakukan pekerjaan meyakinkan. Kita hanya dipanggil untuk menyatakan dan menyatakan," tuturnya yang disambut tepuk tangan penganut Kristen Baptis.
Berkaca pada sumber pertumbuhan fenomenal gereja-an, Irukwu mengatakan jemaat mula-mula merupakan sebuah komunitas yang penuh dengan anugerah dan kuasa. Hal ini dapat diketahui dari fakta-fakta sejarah yang menunjukkan bagaimana mereka memiliki gaya hidup berdoa dan bersatu dalam tugas berbagi injil.
"Mereka berdoa untuk segala sesuatu dan tentang segala hal. Mereka benar-benar percaya bahwa Allah menjawab doa” pungkasnya.
"Mungkin kalau gereja di Inggris menjadi gereja yang berdoa lagi, kita akan melihat sebuah gerakan Roh Allah. Saya berani mengatakan bahwa kita jauh lebih banyak dari mereka (jemaat mula-mula) dan jika kita bisa mendapatkan diri kita berdoa, kita pasti bisa mendapatkan Tuhan bergerak di negeri ini."
Sebagai penutup malam itu, Irukwu mendorong gereja agar jangan takut dengan serangan ajaran-ajaran sekularisme yang sedang menjalar di Inggris maupun dunia dan kita tetap berfokus kepada visi kebangkitan rohani yang Tuhan sudah taruhkan di dalam hati kita.
Ia mengatakan kebangkitan rohani akan semakin membuat penganiayaan semakin besar, akan tetapi jangan lah takut. Lihat hal tersebut sebagai “bagian dari kursus” karena menjadi pengikut Kristus dan sebuah “lenca kehormatan”.
Gereja adalah perwakilan Tuhan di bumi dan karenanya yang seharusnya diberitakan oleh gereja tiap-tiap waktu adalah Tuhan itu sendiri, bukan yang lainnya.
Baca juga:
Adik Thessa Kaunang Nyaris Tusuk Ayahnya
Heroik, Dokter Selamatkan Nyawa Penari Penderita Aritmia
Wah, Situs Agama jadi Surganya Virus!
Sumber : christiantoday.com / budhianto marpaung