Bentrok Solo, Kampanye Hitam Serang Jokowi-Ahok

Nasional / 7 May 2012

Kalangan Sendiri

Bentrok Solo, Kampanye Hitam Serang Jokowi-Ahok

Lestari99 Official Writer
5849

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari mensinyalir bentrokan Solo yang terjadi pada Jumat (4/5) lalu merupakan salah satu bentuk kampanye hitam (black campaign) untuk menyerang cagub DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok). Menurut Eva, kampanye hitam ini bukan yang pertama ditujukan bagi pasangan Jokowi-Ahok. Sebelumnya berita jelek mengenai orisinalitas mobil Esemka sudah menyerang Jokowi. Dan kali ini pihak yang tak senang tersebut memainkan kartu lain, berkenaan dengan ketertiban masyarakat.

Bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dan kelompok Walet di Solo sengaja dikonstruksi terjadi di akhir pekan bertepatan dengan jadwal Jokowi untuk bertemu dengan basis-basisnya di DKI. Gangguan tersebut tentu saja menghalang-halangi rencana sosialisasi calon gubernur yang diusung pasangan yang berasal dari luar Jakarta ini.

“Hal ini ditujukan untuk menciptakan kesan bahwa Jokowi tidak mampu menjaga keamanan di Solo. Komoditas instabilitas atau kekerasan sudah jadi pilihan strategi mengunci Jokowi melalui FPI,” ujar Eva yang juga merupakan anggota Komisi Hukum DPR ini.

Eva menambahkan bahwa PDI Perjuangan menuntut peran netral dan profesional aparat kepolisian dan keamanan untuk menjaga suasana kondusif sehingga mencegah masyarakat terpancing oleh FPI. Terutama atas informasi adanya mobilisasi anggota FPI dari Jawa Timur dan Yogyakarta ke Solo.

“Teori adanya peran elit Jakarta yang sedang memainkan proyek ketidaktertiban masyarakat ini pertanda buruk pematangan demokrasi sipil,” ungkap Eva.

Di Jakarta sendiri, kampanye hitam terhadap pasangan Jokowi-Ahok juga telah terjadi. Selebaran tanpa identitas tersebar di beberapa tempat di Jakarta yang menjelek-jelekkan kandidat Jokowi-Ahok dari sudut pandang personal, termasuk agama dan ras. Ahok sendiri menanggapi kampanye hitam terhadap dirinya dan pasangannya, Jokowi, dengan ucapan terima kasih.

“Kami jadi semakin dikenal tanpa harus bersusah-susah sosialisasi,” ungkap Ahok saat ditemui di Rorotan, Jakarta Utara, Minggu (6/5), sebagaimana dilansir Tempo.

Perhelatan demokrasi negeri ini akan selalu diwarnai dengan aksi-aksi kampanye hitam dari pihak-pihak tak bertanggung jawab. Namun sebagai warga negara, penting bagi setiap kita untuk tidak mudah terpancing provokasi demi menjatuhkan pilihan pada pemimpin yang bersih dan berhati nurani bersih.

 

Baca Juga:

Sumber : tempo
Halaman :
1

Ikuti Kami