Di Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini, 2 Mei 2012 jeritan keprihatianan terhadap wajah pendidikan di negeri ini diperdengarkan. Mulai dari tidak meratanya mutu pendidikan, komersialisasi pendidikan, hingga kurangnya jumlah guru di daerah-daerah yang terpencil.
Di beberapa daerah, seperti Bandung, Medan dan Purwokerto para mahasiswa turun ke jalan untuk meminta perhatian pemerintah terhadap permasalahan pendidikan yang makin serius. Bahkan di Bandung, massa dari Gerakan Mahasiswa Bandung (GMB) membakar boneka SBY-Boediono.
"Dibakarnya boneka ini sebagai simbol diamnya pemerintah dalam dunia pendidikan, padahal pemerintah harusnya mencerdasakan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945," demikian penjelasan Komandan Lapangan GMB Ilham Wiratmaja yang dikutip Detik Bandung.
Arief Rakhman, seorang pakar pendidikan juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi pendidikan negeri ini. Sebagaimana dirilis oleh SuaraSurabaya.net, menurut Arief ada empat permasalahan besar yang dihadapi Indonesia. Salah satunya adalah menyoroti tentang profesi guru yang saat ini kurang diminati dan berkaitan dengan pemerataan mutu pendidikan di seluruh pelosok tanah air yang masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah.
Kondisi ini diperburuk dengan diskriminasi dan mahalnya pendidikan dengan sekolah-sekolah yang menggunakan label “Sekolah Internasional.” Saat ini proses hukum yang menggugat pemerintah atas pelegalan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) sedang diproses di Mahkamah Konstitusi karena dianggap diskriminatif dan mengkhianati cita-cita para pendiri bangsa ini.
Seperti yang dikatakan raja bijaksana Salomo, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”; Jika ingin masa depan negeri ini tidak suram, maka dunia pendidikan di Indonesia ini harus diperbaiki demi mempersiapkan para pemimpin masa depan Indonesia. Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Baca juga artikel lainnya :